Tercatat HKI, Pohon Duku Sumber Sudah Langka di Kudus

Murianews, Kudus – Beberapa hari lalu duku sumber mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Kabupaten Kudus. Namun, mirisnya pohon duku sudah mulai langka di Dukuh Sumber, Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo.

Menurut perangkat Desa HadipoloFatoni, semasa kecilnya setiap rumah paling tidak ada satu pohon duku. Akan tetapi, sekarang sudah jarang ditemui.

’’Kalau pekarangannya luas, bisa dua bahkan lebih. Misal ada yang punya lahan luas semuanya ditanami duku,’’ katanya kepada Murianews.com, Sabtu (6/7/2024).

Ia mengungkapkan faktor berkurangnya lahan menjadi alasan utama. Saat ini banyak lahan yang sudah beralih menjadi rumah.

Warga yang masih memiliki pohon duku di pekarangannya pun sudah sangat sedikit. Di Dusun Sumber, hanya ada sekitar 50 pohon.

Kebanyakan malah berkembang di desa sekitar. Meski bukan dari Dusun Sumber tapi tetap diberi nama duku sumber.

’’Semisal ada yang paham duku sumber asli, ia bisa membedakan dengan duku sumber yang berasal dari desa lain. Paling terlihat dari kulitnya. Duku sumber yang berasal dari desa lain lebih tebal,’’ ujarnya.

Fatoni mengungkapkan sebenarnya banyak yang mau mengembangkan. Namun, lagi-lagi terhambat oleh ketersediaan lahan.

Meski begitu, sebagian warga masih melakukan pembibitan. Ada yang melakukan pencangkokan atau penanaman biji.

Sejatinya duku sumber sudah ada sejak ia kecil duku sumber sudah ada, sekitar 60 tahun lalu. Bahkan ia memperkirakan jauh sebelum itu sudah banyak yang menanam.

’’Tanah di sini cocok untuk ditanami duku. Hasil dukunya juga berbeda dengan duku lain,’’ terangnya.

Ia menceritakan terdapat duku yang paling tua. Letaknya di Dusun Sumber Lor, besarnya sudah mencapai satu pelukan orang dewasa.

’’Pohon itu dalam sekali panen bisa mencapai 5-10 kuintal. Sedangkan pohon yang kecil paling maksimal mendapat dua hingga tiga kuintal,’’ jelasnya.

Harga duku sumber per kilogram mencapai Rp 40 ribu. Nilai jualnya naik-turun sesuai kondisi.

Fatoni mengungkapkan selain duku, dulu jambu bol juga menjadi tanaman yang biasa ditanam di Dusun Sumber. Namun, saat ini sudah jarang dijumpai lagi.

Editor: Zulkifli Fahmi