Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pembagian nasi jangkrik atau nasi buka luwur Sunan Kudus mulai dilakukan pagi ini, Selasa (16/7/2024) di Kompleks Masjid Menara Kudus.

Masyarakat pun antusias mendapatkannya. Mereka bahkan rela mengantre demi mendapatkan sebungkus nasi jangkrik itu.

Pembagian nasi jangkrik ini pun tak hanya menyedot perhatian warga Kudus saja. Sejumlah warga dari luar Kabupaten Kudus juga ikut mengantre demi mendapatkan nasi buka luwur Sunan Kudus itu.

Salah satunya, Nirwan (40). Warga Kabupaten Sragen nampak semangat mengikuti pembagian. Ia sengaja hadir ke Kudus hanya untuk mengantre pembagian nasi jangkrik.

’’Kangen, sudah pernah ikut antre 25 tahun lalu. Jadi saya ingat masa kecil itu kemudian saya datanglah ke sini untuk ikut pembagian,’’ katanya kepada Murianews.com, Selasa (16/7/2024).

Nirwan mengatakan sudah tiba di tempat antrean pembagian nasi jangkrik sejak pukul 06.30 WIB. Menurutnya, apa yang dilakukan itu merupakan bagian dari wisata religi.

Ia menuturkan makna dari pembagian nasi ini merupakan semangat bersedekah. Selain itu, wujud dari toleransi Sunan Kudus yang tidak menyembelik sapi karena menghormati umat Hindu.

’’Alhamdulillah enak, mungkin memang momennya yang spesial buka luwur karena di kampung tidak ada acara semacam ini. Saya mengambil ini untuk dimakan karena waktunya pas untuk sarapan,’’ ujarnya.

Setelah mendapat nasi bungkus itu, Nirwan langsung melahapnya. Ia makan dengan penuh nikmat duduk di teras toko samping parkiran Menara.

Sementara itu, Deni Nur Hakim, Humas Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus mengatakan, nasi buka luwur Sunan Kudus yang dibagikan berjumlah 45.261 bungkus.

Dari jumlah itu kemudian dibagi menjadi dua bagian, yakni, sekitar 43.000 bungkus kecil dan sekitar 2.000 yang ditaruh di keranjang.

’’Bungkusan kecil itu dibagikan ke masyarakat umum secara langsung. Sedangkan yang di keranjang dibagikan ke pemberi sedekah dan kiai,’’ ujarnya.

Setelah selesai pembagian nasi jangkrik, acara dilanjutkan untuk pemasangan luwur baru. Kain mori yang digunakan untuk luwur baru tersebut sepanjang 1497 meter.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler