Menurutnya, ketika melihat data statistik yang ada, penanganan TB di Kudus sangat mustahil dilakukan bila hanya dilakukan satu pihak.
Hasan Chabibie menilai, perlu sinergitas seluruh elemen dalam penanganannya agar dapat mengeliminasi TB di Kudus.
’’Sudah sering saya katakan pada semua hal untuk sengkuyung bareng. Sangat tidak mungkin jika hanya ditangani Dinas Kesehatan,’’ katanya kepada Murianews.com, Senin (4/11/2024).
Sebab, ia melanjutkan, kasus TB itu bisa saja mencuat pada beberapa elemen seperti pekerja, pelaku UMKM, hingga rumah tahanan.
Ia mengutarakan, eliminasi TB menjadi sebuah kepastian yang harus diusahakan. Menurutnya, itu akan mempengaruhi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Hasan Chabibie menilai, seluruh pihak perlu memperhatikan kesehatan masyarakat. Berbagai langkah dan strategi penting terus diterapkan agar target eliminasi TB pada 2028 dapat terwujud.
’’Harus bisa deteksi dini kasus TB. Jangan sampai kasus ini menjangkiti generasi penerus,’’ katanya.
Murianews, Kudus – Pj Bupati Kudus HM Hasan Chabibie menekankan sengkuyung bareng menjadi solusi untuk mengeliminasi penyakit Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Menurutnya, ketika melihat data statistik yang ada, penanganan TB di Kudus sangat mustahil dilakukan bila hanya dilakukan satu pihak.
Hasan Chabibie menilai, perlu sinergitas seluruh elemen dalam penanganannya agar dapat mengeliminasi TB di Kudus.
’’Sudah sering saya katakan pada semua hal untuk sengkuyung bareng. Sangat tidak mungkin jika hanya ditangani Dinas Kesehatan,’’ katanya kepada Murianews.com, Senin (4/11/2024).
Sebab, ia melanjutkan, kasus TB itu bisa saja mencuat pada beberapa elemen seperti pekerja, pelaku UMKM, hingga rumah tahanan.
Ia mengutarakan, eliminasi TB menjadi sebuah kepastian yang harus diusahakan. Menurutnya, itu akan mempengaruhi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Hasan Chabibie menilai, seluruh pihak perlu memperhatikan kesehatan masyarakat. Berbagai langkah dan strategi penting terus diterapkan agar target eliminasi TB pada 2028 dapat terwujud.
’’Harus bisa deteksi dini kasus TB. Jangan sampai kasus ini menjangkiti generasi penerus,’’ katanya.
Perhatian Khusus pada Anak-Anak
Perhatian khusus harus diberikan pada anak-anak, mengingat mereka lah yang nantinya melanjutkan masa depan bangsa pada 2045.
’’Sangat tidak lucu kalau mereka mengidap penyakit TB (saat 2045). Ini demi masa depan bangsa Indonesia,’’ terangnya.
HM Hasan Chabibie mengungkapkan apresiasi bagi pihak yang berkenan mengawal persoalan ini. Seperti Dinas Kesehatan, Rutan Kudus, Organisasi.
Terlebih bagi Desa Gondangmanis yang dicanangkan sebagai desa siaga TB. Ia berharap, Desa Gondangmanis bisa menjadi contoh untuk penanganan TB
’’Ini bisa menjadi praktik baik yang akan diduplikasi banyak pihak. Saat ini, Kudus sudah menjadi tempat rujukan studi banding dalam penanganan TB,’’ terangnya.
Ia menambahkan, penanganan TB harus dilakukan seimbang dengan pertumbuhan ekonomi. Perlu strategi yang baik agar tidak menimbulkan persoalan baru.
’’Seperti saat Covid, tidak mungkin kita lockdown penuh, tidak bisa makan nanti. Penanganan TB juga sama harus seimbang,’’ pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi