Kasi Pajak Kendaraan Bermotor Samsat Kudus, Sukatmo mengatakan, sejauh ini penerimaan pajak dari kendaraan bermotor Rp 175,7 miliar. Ia memprediksi hingga tahun 2024 selesai, penerimaan PKB hanya akan mencapai angka 92 persen.
’’Targetnya Rp 203,8 miliar, mungkin hingga tutup tahun hanya mencapai 92 persen dari terget itu,’’ ujarnya pada Murianews.com, Rabu (18/12/2024).
Secara presentase tahunan, pada 2024 ini ada penurunan daripada tahun 2023. Pada tahun 2023 penerimaan PKB bisa memenuhi target 97 persen yakni Rp 180 miliar dari target Rp 185 miliar.
Sementara itu, untuk target penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tahun 2024 sudah mencapai Rp 93,9 miliar. Artinya sudah mencapai 96,09 persen dari target Rp 97,8 miliar.
Murianews, Kudus – Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahun 2024 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diprediksi tidak capai target tahunan. Hingga Rabu (18/12/2024) penerimaan PKB baru mencapai 86,2 persen.
Kasi Pajak Kendaraan Bermotor Samsat Kudus, Sukatmo mengatakan, sejauh ini penerimaan pajak dari kendaraan bermotor Rp 175,7 miliar. Ia memprediksi hingga tahun 2024 selesai, penerimaan PKB hanya akan mencapai angka 92 persen.
’’Targetnya Rp 203,8 miliar, mungkin hingga tutup tahun hanya mencapai 92 persen dari terget itu,’’ ujarnya pada Murianews.com, Rabu (18/12/2024).
Ia mengakui, tahun ini untuk mencapai target sangat sulit. Sebab masih bayak wajib pajak yang menunggak pembayarannya.
Secara presentase tahunan, pada 2024 ini ada penurunan daripada tahun 2023. Pada tahun 2023 penerimaan PKB bisa memenuhi target 97 persen yakni Rp 180 miliar dari target Rp 185 miliar.
’’Tahun 2023 bisa mencapai target tahunan, sedangkan 2024 belum bisa. PKB sendiri setiap tahunnya targetnya naik, jadi dari tahun 2023 dan 2024 besaran targetnya berbeda,’’ ungkapnya.
Sementara itu, untuk target penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tahun 2024 sudah mencapai Rp 93,9 miliar. Artinya sudah mencapai 96,09 persen dari target Rp 97,8 miliar.
Upaya yang Dilakukan...
Ia menyatakan, secara presentase, capaian ini lebih baik daripada tahun 2023. Sebab pada tahun 2023 hanya mampu mencapai 77 persen dsri target Rp 117 miliar.
’’Kalau yang BBNKB ini saya optimis bisa sesuai target, kurangnya sedikit. Masih ada waktu hingga akhir Desember 2024 ini,’’ ujarnya.
Sukatmo berharap meskipun capaian penerimaan PKB belum memenuhi dari target paling tidak selisihnya sedikit. Ia mengupayakan agar pencapaiannya tidak kurang terlalu jauh dari target.
Beberapa langkah dilakukan untuk mengusahakan antusiasme masyarakat dalam membayar pajak. Pihaknya melakukan sosialisasi, penempelan stiker bagi kendaraan yang belum bayar, dan pengerahan samsat keliling maupun siaga.
’’Pajak ini kan untuk pembangunan daerah, yang menikmati itu masyarakat, maka dari itu mari membayar pajak tepat waktu,’’ imbaunya.
Editor: Zulkifli Fahmi