Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus, Revlianto Subekti menegaskan, kirab dilakukan karena pihaknya memprediksi pada Sabtu (1/3/2025) sudah memasuki 1 Ramadan.
Kirab Dandangan ini menjadi simbol tradisi turun-temurun yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional. Dandangan tidak hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang cukup signifikan.
”Belum ada angka pasti mengenai perputaran ekonomi tahun ini, tetapi dari antusiasme masyarakat dan pelaku usaha, terlihat cukup besar. Harapan kami, festival ini bisa semakin berkembang dan menjadi agenda nasional,” ujarnya.
Meskipun sempat diguyur hujan beberapa kali, antusiasme masyarakat tidak surut untuk menyaksikan kirab Dandangan. Jumlah pengunjung Dandangan pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun sebelumnya, pengunjung di Dandangan mencapai sekitar 50 ribu orang, baik dari Kudus maupun luar daerah. Untuk tahun ini belum ada data yang pasti tentang jumlah pengunjung Dandangan.
Murianews, Kudus – Kirab Tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah digelar pada Jumat (28/2/2025) sore. Kirab yang juga menutup gelaran festival Dandangan selama Rabu-Jumat (19-28/2/2025) menandakan bulan Ramadan segera tiba.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kudus, Revlianto Subekti menegaskan, kirab dilakukan karena pihaknya memprediksi pada Sabtu (1/3/2025) sudah memasuki 1 Ramadan.
”Artinya Tradisi Dandangan yang mana masyarakat berjualan sebelum Ramadan itu sudah ditutup sebab, prediksinya besok sudah puasa,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (28/2/2025).
Kirab Dandangan ini menjadi simbol tradisi turun-temurun yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional. Dandangan tidak hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang cukup signifikan.
”Belum ada angka pasti mengenai perputaran ekonomi tahun ini, tetapi dari antusiasme masyarakat dan pelaku usaha, terlihat cukup besar. Harapan kami, festival ini bisa semakin berkembang dan menjadi agenda nasional,” ujarnya.
Meskipun sempat diguyur hujan beberapa kali, antusiasme masyarakat tidak surut untuk menyaksikan kirab Dandangan. Jumlah pengunjung Dandangan pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun sebelumnya, pengunjung di Dandangan mencapai sekitar 50 ribu orang, baik dari Kudus maupun luar daerah. Untuk tahun ini belum ada data yang pasti tentang jumlah pengunjung Dandangan.
Banyak Wisatawan...
”Kami berharap ke depan semakin banyak wisatawan dari luar Kudus yang datang, sehingga Dandangan bisa menjadi destinasi budaya dan religi yang lebih luas,” jelanya.
Dandangan bukan sekadar perayaan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. Festival ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyambut Ramadan dengan hati bersih, meningkatkan semangat ibadah, serta menjaga toleransi dan kepedulian sosial.
”Nilai-nilai sosial dan syiar Islam sangat kuat dalam Dandangan. Ini bukan hanya perayaan, tetapi juga ajang introspeksi diri dan mempererat kebersamaan,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Kudus berkomitmen untuk terus melestarikan tradisi Dandangan sebagai bagian dari identitas budaya daerah. Dengan pengembangan yang tepat, festival ini diharapkan semakin memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dari segi spiritual maupun ekonomi.
Editor: Budi Santoso