Namun, di balik kedekatannya dengan Sunan Muria ternyata tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa sesungguhnya Mbah Gadung itu. Hanya di makamnya tertulis Pangeran Gadung atau Mbah Sosro Kusumo.
”Sebenarnya kita sendiri tidak tahu siapa nama asli Pangeran Gadung, soalnya dari dulu yang diceritakan ya Mbah Gadung itu nama sejak dulu tidak ada nama lain,” ujar Bambang Sugijarno, salah satu keturunan Sunan Muria ke-13 kepada Murianews.com.
Justru menurut Bambang, jika ada nama lain selain nama Gadung itu sendiri harus dipertanyakan. Penaman itu berasal dari mana, soalnya dari dulu tidak ada yang tahu siapa nama asli Mbah Gadung.
Dalam ingatannya, identitas Mbah Gadung memang sengaja disamarkan karena banyak kepentingan. Pada saat itu, pertentangan yang terjadi di zaman Majapahit antara Islam dan Hindu yang membuat hal itu dilakukan.
Mbah Gadung, dinilai menyembunyikan identitas aslinya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Begitu juga dengan Mbah Gading yang juga tidak diketahui nama aslinya.
”Kita semua tidak tahu nama aslinya siapa, tapi yang pasti Mbah Gadung adalah orang asli jawa, Mbah Gadung itu njawani,” terangnya.
Murianews, Kudus – Pangeran Gadung atau Mbah Gadung dikisahkan sebagai seorang juru logistik dari Sunan Muria. Ia mengatur segala hal yang diperlukan Sunan Muria selama perjalanan dakwahnya, terutama masalah makanan.
Namun, di balik kedekatannya dengan Sunan Muria ternyata tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa sesungguhnya Mbah Gadung itu. Hanya di makamnya tertulis Pangeran Gadung atau Mbah Sosro Kusumo.
”Sebenarnya kita sendiri tidak tahu siapa nama asli Pangeran Gadung, soalnya dari dulu yang diceritakan ya Mbah Gadung itu nama sejak dulu tidak ada nama lain,” ujar Bambang Sugijarno, salah satu keturunan Sunan Muria ke-13 kepada Murianews.com.
Justru menurut Bambang, jika ada nama lain selain nama Gadung itu sendiri harus dipertanyakan. Penaman itu berasal dari mana, soalnya dari dulu tidak ada yang tahu siapa nama asli Mbah Gadung.
Dalam ingatannya, identitas Mbah Gadung memang sengaja disamarkan karena banyak kepentingan. Pada saat itu, pertentangan yang terjadi di zaman Majapahit antara Islam dan Hindu yang membuat hal itu dilakukan.
Mbah Gadung, dinilai menyembunyikan identitas aslinya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Begitu juga dengan Mbah Gading yang juga tidak diketahui nama aslinya.
”Kita semua tidak tahu nama aslinya siapa, tapi yang pasti Mbah Gadung adalah orang asli jawa, Mbah Gadung itu njawani,” terangnya.
Penyambung lidah...
Mbah Gadung dinilai sebagai seorang penyambung lidah atau juru bicara Sunan Muria dalam berdakwah maupun kepentingan lainnya. Karena itu Mbah Gadung sangat dipercaya oleh Sunan Muria.
Selama Sunan Muria belum mengenal bahasa jawa dengan fasih, Mbah Gadung lah yang menjadi juru alih bahasa.
Sunan Muria sendiri bukan hanya dikenal sebagai pendakwah tapi juga seorang yang sering dimintai menyembuhkan orang sakit. Banyak orang yang meminta obat kepadanya agar bisa segera sembuh.
”Saat mendatangi Sunan Muria, masyarakat terkendala perbedaan bahasa. Akan tetapi, Mbah Gadung bisa menjembataninya. Mbah Gadung yang menyampaikan perkataan Sunan Muria dengan pitutur jawa,” tandasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana