Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Kudus berhasil melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 50,6 miliar dalam APBD tahun ini. Hanya, capaian tersebut belum sesuai dengan target awal sebesar Rp 65 miliar.

Kepala BPKAD Kudus Djati Sholehah menjelaskan, efisiensi anggaran ini berasal dari pos belanja perjalanan dinas (SPPD), alat tulis kantor (ATK), dan kebutuhan aparatur. Meski demikian, tidak semua rencana efisiensi bisa terealisasi secara penuh karena adanya sejumlah pertimbangan teknis.

”Target Rp 65 miliar itu belum memperhitungkan sumber dana awal seperti DAK dan DBHCHT, dan sebagainya. Dana-dana itu sifatnya khusus, sehingga hasil efisiensi harus kembali ke sumber dana asal, seperti dana cukai yang memang harus kembali Bea Cukai,” jelasnya, Rabu (16/4/2025).

Karena adanya keterbatasan itu, pihaknya melakukan penyesuaian belanja sambil melihat potensi pendapatan daerah.

Djati berharap upaya digitalisasi dapat membantu mendukung efisiensi ke depan, meski masih diperlukan edukasi dan sosialisasi lebih lanjut ke perangkat daerah dan masyarakat.

”OPD harus terus beradaptasi. Semoga digitalisasi bisa mempercepat dan mempermudah proses penyerapan oendapatan secara efisien,” tambahnya.

Dari sisi rasionalisasi belanja, kontribusi terbesar berasal dari Sekretariat DPRD, yang memang memiliki anggaran cukup besar terutama untuk kegiatan kunjungan dinas.

Tidak terpangkas... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler