Pemkab Kudus Luncurkan Sistem Informasi Pak Leo, Apa Gunanya?

Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus secara resmi meluncurkan sistem informasi baru bernama Pak Leo (Pemberitahuan Keberadaan Laporan dan Evaluasi Organisasi Kemasyarakatan). Sistem informasi ini dibuat untuk memperkuat komunikasi dan sinergi antar organisasi kemasyarakatan (Ormas) di daerah.

Peluncuran sistem ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Seminar Pemberdayaan Forum Komunikasi Ormas dengan Sistem Informasi Pak Leo. Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kondusifitas Daerah, yang digelar baru-baru ini.

Inovasi ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Kudus dalam membina dan memberdayakan ormas agar lebih solid. Selain itu juga agar bisa transparan dan profesional dalam menjalankan aktivitas sosialnya.

Kepala Kesbangpol Kudus, Mohammad Fitriyanto menyampaikan, ormas perlu memiliki konsep yang matang dalam menjalankan program-programnya. Termasuk dalam hal perencanaan kegiatan hingga penatausahaan keuangan.

Menurutnya, kejelasan arah dan tata kelola menjadi kunci agar ormas mampu memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan daerah. Sehingga bisa memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat.

”Melalui sistem informasi Pak Leo, kami berharap ormas di Kudus dapat saling terkoneksi, berbagi informasi, dan membangun sinergi yang sehat. Ini penting untuk menciptakan situasi yang kondusif serta memperkuat nilai-nilai toleransi,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).

Digitalisasi...

Dengan adanya digitalisasi dalam forum komunikasi antar ormas ini, diharapkan akan tercipta pemahaman bersama yang lebih kuat mengenai pentingnya kolaborasi dan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Upaya ini sejalan dengan komitmen Pemkab Kudus dalam membangun tatanan masyarakat yang inklusif, toleran, dan berdaya saing, dengan ormas sebagai mitra strategis dalam pembangunan daerah.

Lebih jauh, Fitriyanto juga mengajak seluruh komponen masyarakat, termasuk pelaku usaha dan lembaga pendidikan, untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga kerukunan sosial.

Editor: Budi Santoso