Kudus Usul Pembangunan 30 Titik Irigasi Tersier, Anggaran Rp 25 M
Muhamad Fatkhul Huda
Rabu, 15 Oktober 2025 15:44:00
Murianews, Kudus – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus mengajukan usulan pembangunan sekitar 30 titik jaringan irigasi tersier melalui Instruksi Presiden (Inpres). Adapun total otal anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 25 miliar.
Plt Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo menyatakan jumlah usulan ini masih berpotensi bertambah. Apalagi di wilayah Undaan yang menjadi salah satu daerah dengan jumlah paling banyak kebutuhan pengairannya.
”Saat ini sudah ada sekitar 30 titik jaringan irigasi tersier yang diusulkan melalui program Inpres. Selain itu, ada kemungkinan tambahan 50 titik usulan baru yang tentu saja melalui proses seleksi,” kata Harry, Rabu (15/10/2025).
Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri, sambung dia, memang mendorong percepatan pembangunan jaringan irigasi tersier untuk mendukung produktivitas pertanian dan ketahanan pangan daerah.
”Untuk jaringan irigasi primer dan sekunder merupakan kewenangan OPD, sementara tersier dulunya di bawah pengelolaan P3A atau desa. Sekarang, kewenangan itu dialihkan ke Dinas Pertanian, sehingga kami melakukan pendampingan dan bantuan pembangunan,”
Harry mengungkapkan, hingga saat ini terdapat sekitar 30 titik jaringan irigasi tersier yang telah diusulkan melalui program Inpres. Selain itu, ada kemungkinan tambahan 50 titik usulan baru yang tentu saja melalui proses seleksi.
Menurutnya, manfaat jaringan irigasi tersier sangat besar bagi petani. Jika sistemnya berfungsi dengan baik, air dari jaringan primer dan sekunder dapat disalurkan tepat sesuai kebutuhan musim tanam.
”Kalau tersiernya bagus, maka air bisa sampai ke sawah sesuai alokasi dan waktu tanam. Ini berdampak langsung terhadap peningkatan hasil panen,” tegasnya.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dapat terus diperkuat agar program pengairan berjalan efektif dan berkelanjutan. Tujuan akhirnya jelas, yakni memastikan ketersediaan air bagi petani demi mendukung ketahanan pangan di Kudus.
Editor: Anggara Jiwandhana



