Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora – Para relawan dari berbagai sektor melakukan aksi bersama konservasi sumber daya air, yang ada di Sungai atau Kali Grojokan, Kecamatan Blora, Jumat (15/9/2023). Sejumlah relawan nampak membersihkan sampah di kawasan sungai, juga dilakukan gerakan penuangan eco enzyme untuk memperbaiki kualitas air sungai.

Kegiatan Kolaborasi DPUPR Blora dan Eco Enzym Nusantara dengan melibatkan berbagai pihak tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati.

Wabup mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut, pihaknya juga mengajak semua pihak untuk menjaga dan merawat sumber daya air yang ada di Blora.

”Alhamdulillah, hari ini kita dapat melaksanakan apel bersama dalam rangka memperingati konservasi sumber daya air, tepatnya di sepanjang saluran Kali Grojogan. Mari konservasi ini kita lakukan sebagai upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa ada dan tersedia, dalam kuantitas serta kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik sekarang maupun masa mendatang,” jelas wabup.

Dikatakan, pihaknya mendukung kegiatan konservasi sumber daya air yang diinisiasi oleh DPUPR Kabupaten Blora bersama Eco Enzym Nusantara Kabupaten Blora dan Yayasan Konservasi Lingkungan Pamor Kuwat Blora.

Ia mengatakan, dalam kegiatan ini dilakukan penuangan eco enzym di sepanjang saluran Kali Grojogan, agar kualitas sumber daya air terpelihara secara berkelanjutan.

”Eco enzym merupakan cairan organik yang dibuat dari limbah basah organik. Cara pembuatannnya juga sederhana karena hanya memanfaatkan limbah organik dengan menggunakan alat rumah tangga yang sederhana,” bebernya.

Kepala DPUPR Blora Samgautama Karnajaya menjelaskan, Kali Grojogan dapat diklasifikan sebagai salah satu pemasok air ke sungai Lusi. Namun, aliran air ini juga berfungsi sebagai saluran air hujan dan air limbah rumah tangga karena banyak saluran air hujan dan air limbah rumah tangga dari lingkungan permukiman yang langsung masuk ke kali Grojogan.

”Kondisi ini menjadi salah satu penyebab kualitas air menjadi kurang baik apalagi saat musim kemarau. Kotor dan berbau, dan belum lagi masih banyaknya sampah yang dibuang ke kali Grojogan,” tambahnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler