Murianews, Blora – Kelangkaan gas elpiji subsidi 3 kg yang sempat terjadi di Blora membuat pemerintah daerah bertindak. Kurangnya stok gas elpiji menjadi penyebab kelangkaan.
Pemerintah Kabupaten Blora mencoba menggandeng pihak Pertamina dengan harapan mampu mengatasi masalah sulitnya mendapatkan elpiji. ”Bukan langka ya tapi kekurangan. Tadi sudah kita rapatkan dari pertamina mensuplai,” ucap Bupati Blora Arief Rohman, kamis (14/3/2024).
Dia mengaku, pihak pertamina bersedia menyuplai kebutuhan gas yang berbentuk tabung melon itu. Arief juga meminta kepada warga untuk melaporkan ketika kesulitan mencari elpiji.
”Kita minta Pertamina untuk dipenuhi. Nanti kalau ada laporan elpiji kurang langsung bisa dilaporkan Dinas Perdagangan agar kita suplai,” terangnya.
Arief menilai penyaluran elpiji dirasa tidak efektif, melihat banyaknya pengguna elpiji tidak tepat sasaran. Dia juga berkomunikasi dengan ESDM guna penyaluran sesuai, yaitu untuk masyarakat miskin.
”Penyaluran elpiji 3 kilogram kan diperuntukkan bagi orang yang tidak mampu sebenarnya. Kita akan tata mekanismenya agar lebih tepat sasaran lagi. Terus terang banyak yang tidak tepat sasaran,” ucap Arief.
Dia berharap penjualan gas elpiji 3 kg sesuai pasaran. Karena terdapat penjualan elpiji 3 kg Rp 27 ribu hingga Rp 32 ribu per tabung.
”Kuota langsung ditambah. Nanti kita tindak kalau ada yang tidak sesuai ketentuan,” pungkasnya.
Editor: Dani Agus



