Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Pengurangan pupuk yang disubsidi pemerintah dan kartu tani masih menjadi kendala di Grobogan. Itu diungkapkan Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam Rapat Koordinsi Komisi Pengawasan Pupuk Bersubsidi dan Pestisida (KP3) di Pendapa Kabupaten, Rabu (28/2/2024) sore.

Bupati memaparkan, menghadapi musim tanam kedua (MT-2), setidaknya dua masalah itu masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

”Jadi memang, ada 3 jenis pupuk (ZA, SP-36 dan pupuk organik) yang tidak lagi mendapatkan subsidi harga. Sedangkan yang diberikan subsidi hanya jenis pupuk urea dan NPK saja,” ungkap bupati.

Melihat kondisi ini, bupati pun meminta kepala Dinas Pertanian untuk mengerahkan personelnya agar tanggap terhadap situasi di lapangan. Diharapkan, mereka bisa memberikan pemahaman dengan baik terhadap para petani.

”Jangan sampai ada miss komunikasi maupun gejolak di masyarakat. Pastikan alokasi pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan petani,” katanya.

Penggunaan kartu tani untuk penebusan pupuk di tingkat pengecer juga jadi masalah. Bupati menyatakan tidak mau lagi mendengar adanya keluhan petani tidak bisa menebus pupuk karena kartu tani yang hilang maupun rusak.

”Karena hal tersebut, mulai 1 Januari 2024 kemarin, petani yang telah terdaftar memiliki kartu tani meskipun kartu taninya rusak atau hilang, silakan, monggo migrasi ke sistem i-pubers. Sehingga, petani bisa mengubah cara penebusan pupuk dari menggunakan kartu tani menjadi menggunakan KTP. Dengan demikian, harapannya tidak ada lagi keluhan petani kesusahan dalam menebus pupuk,” paparnya.

Bupati pun mengingatkan, pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap petani karena Grobogan merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Karenanya, pihaknya beharap para petani mampu mendapatkan hasil produksi pertanian yang maksimal.

Reporter: Saiful Anwar

Komentar

Berita Terkini