Rabu, 19 November 2025

Murianews, GroboganSuasana haru menghiasi pemberangkatan jemaah haji Grobogan dari pendapa Kabupaten, Senin (27/5/2024) siang. Sejumlah perempuan yang mengantar keluarganya berangkat haji tampak terisak saat bus-bus diberangkatkan oleh panitia.

Mereka tak henti-hentinya mengusap air mata yang terus menetes dengan tisu. Raut wajah haru tampak jelas dari ekspresi para perempuan itu.

Para perempuan yang berada di gerbang pendapa kabupaten itu tampak menangis saat gema talbiyah berkumandang mengiringi keberangkatan bus. Bus-bus itu dilepas dengan lambaian tangan Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Forkompimda yang hadir.

Jemaah haji kloter 59 itu sebelumnya mendapat pesan dari Bupati dalam seremonial pelepasan. Mereka dipesan, antara lain agar menjaga kesehatan dan mengikuti instruksi dari pendamping masing-masing.

Para perwakilan jemaah haji kemudian disalami Bupati dan Forkompimda satu per satu. Perwakilan jemaah itu kemudian memasuki bus yang telah disiapkan.

Sebelum pemberangkatan bus, terlebih dahulu dikumandangkan azan oleh panitia. Lima bus yang mengangkut 199 jemaah itu pun diberangkatkan dengan iringan talbiyah.

Labbaikallahuma labbaik. Labbaikala, syarikala-kalabbaik,” suara talbiyah menggema di sekitar pendapa kabupaten.

Adapun kloter 59 itu merupakan rombongan pertama. Berikutnya, masih ada tiga rombongan yang akan diberangkatkan dari Pendapa Kabupaten Grobogan.

Ketiganya yakni kloter 60 dengan 352 jemaah, kloter 61 dengan 352 jemaah pula, serta kloter 62 dengan 292 jemaah. Kloter 60 rencananya diberangkatkan Senin sore tadi. Sementara, kloter 61 diberangkatkan pada pada Selasa (28/5/2024) dini hari dan kloter 62 beberapa jam setelah kloter 61.

Untuk diketahui, jadwal pemberangkatan haji Grobogan itu mundur beberapa jam dari jadwal awal. Kepala Kemenag Grobogan Fahrur Rozi mengatakan, memang ada perubahan jadwal dari jadwal sebelumnya. Hal itu merupakan buntut perubahan jadwal dari pihak Garuda, maskapai yang akan mengangkut jemaah haji ke Tanah Suci.

”Secara teknis, dari Garuda. Kami yang di kabupaten menyesuaikan. Memang agak repot, karena memang jemaah banyak yang agak resah. Tapi, alhamdulillah mereka bisa memahami tentang penerbangan,” ujarnya.

Editor: Dani Agus

Komentar