Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Satu keluarga yang terdiri empat orang di Desa Jetaksari, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah diketahui menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Keempatnya yakni seorang nenek berinisial D, kemudian dua anak dan satu cucunya.

Subkor Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang pada Dinas Sosial Grobogan Yuli Herawati mengatakan, mereka tinggal berlima di sebuah gubuk yang tidak layak huni. Rumah itu berlantai tanah, dinding bolong nyaris di seluruh sisi, dan atap genting. 

”Mereka tinggal berlima. Di rumah itu ada suami si nenek yang kondisinya normal,” ujarnya, Rabu (7/8/2024).

Yuli menambahkan, awal diketahuinya ada sekeluarga ODGJ itu saat seorang guru MI tempat sekolah si cucu mendatangi rumah tersebut. Sang guru bermaksud memiinta tanda sidik jari ijazah. 

”Guru kelas tersebut kaget saat mendapati siswanya dalam kondisi diduga mengalami gangguan kejiwaan. Beberapa anggota keluarganya ternyata juga mengalami hal yang sama. Kejadian itu langsung dilaporkan ke TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) dan diteruskan ke kami,” bebernya. 

Usai mendapatkan laporan tersebut, pada Selasa (6/8/2024) kemarin, pihaknya pun bersama tim dari  Puskesmas Pulokulon 2 langsung menyambangi rumah keluarga malang itu. Dari situ pihaknya mengetahui bahwa keluarga itu tidak memiliki tanda pengenal maupun kartu keluarga. 

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan penanganan terhadap mereka. Keempatnya kemudian dibawa ke RSUD Purwodadi untuk mendapatkan perawatan. 

”Dari keterangan pihak desa, keluarga tersebut tidak pernah datang saat dilakukan perekaman e-KTP. Tapi kemudian tetap kami tangani. Yang penting  tertangani dulu. Kita bantu dengan bansos. Kita anggap seperti membantu orang telantar,” imbuhnya. 

Sementara itu, Yono, salah satu tetangga mengatakan, kondisi satu keluarga yang mengalami ODGJ itu sudah lama. Awalnya, si nenek D dan anak pertamanya yang mengidap gangguan jiwa. Kemudian diikuti anak keduanya. 

”Sudah lama. Kalau anak keduanya itu mengalami gangguan jiwa setelah pisah dengan suaminya. Kalau cucunya baru saja. Awalnya  normal, sekolah di MI,” terangnya. 

Dia menambahkan, para tetangga sebenarnya cukup sering membantu keluarga OGDJ itu. Tetapi si nenek sering mengembalikan bantuan tetangga. Namun, sang cucu yang masih MI disebutnya masih sering diberinya makan. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler