Rabu, 19 November 2025

Murianews, GroboganBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan terus menambah sumber dayanya dengan kemampuan Medical First Responder (MFR) atau pertolongan pertama. Itu mengingat Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dikenal cukup rawan bencana.

Penambahan personel dengan kemampuan MFR itu dilakukan dengan menggelar pelatihan pertolongan pertama di kantor BPBD Grobogan. Pelatihan itu digelar selama tiga hari, Rabu-Jumat (11-13/9/2024).

Sebanyak 30 orang personel BPBD Grobogan mengikuti pelatihan tersebut. Dalam pelatihan itu, BPBD Grobogan menggandeng Basarnas Semarang. Mereka yang lulus nantinya mendapatkan sertifikat dari Basarnas.

Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, pelatihan ini penting digelar mengingat kondisi geografis Kabupaten Grobogan berada di antara dua pegunungan kapur, yakni kendeng utara dan selatan.

Selain pegunungan, ada empat sungai strategis yang melewati daerah terluas kedua di Jateng ini. Yaitu Sungai Serang, Sungai Lusi, Sungai Tuntang, dan Sungai Jragung.

’’Dengan letak geografis itu membuat banjir, karhutla (kebakaran hutan dan lahan), juga kekeringan sering terjadi di Grobogan,’’ tutur Endang.

Lebih lanjut, Endang menyebut, melalui pelatihan tersebut harapannya dapat meningkatkan produktivitas SDM atau personel BPBD Grobogan lebih optimal dalam penanggulangan bencana.

Secara lebih rinci, Endang menjelaskan, MRF merupakan pertolongan pertama kali saat tiba di tempat kejadian. kemampuan MFR wajib dimiliki oleh seorang rescue atau tim reaksi cepat (TRC) penanggulangan bencana.

’’Jadi ini agar para personel memiliki kemampuan penanganan kasus gawat darurat untuk tingkat dasar. Kita sering menyebutnya pertolongan pertama atau pertolongan pertama pada gawat darurat,’’ bebernya.

Endang mengatakan, MFR merupakan pelatihan dasar atau awal dari semua pelatihan SAR maupun pelatihan penanggulangan bencana. Harapannya, para personel nantinya dapat bertindak lebih cepat dan profesional dalam tugas-tugas kemanusian.

’’Diharapkan nantinya kami lebih banyak memiliki tenaga-tenaga handal dan terlatih dalam pertolongan pertama. Kepada para Instruktur kami berharap agar para peserta dibimbing dengan baik hingga semuanya lulus dan mendapat sertifikat dari Basarnas,’’ ujarnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Terpopuler