Dokter Hewan Disnakkan Grobogan Tamara Linawati mengatakan, secara total ada sebanyak 750 dosis vaksin yang disuntikkan ke ratusan hewan ternak sapi pada Kamis (9/1/2025) hari ini. Setidaknya ada titik yang hari ini menjadi titik fokus vaksinasi.
Lina mengungkapkan, dengan vaksin tersebut diharapkan dapat meningkatkan imunitas sapi, sehingga tidak terpapar penyakit PMK.
Selain melakukan vaksinasi, kata dia, tenaga medis kesehatan hewan juga memberikan vitamin dan cairan disinfektan ke peternak.
Lina mengatakan, sebanyak 855 ekor sapi di 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan telah terpapar PMK. Dari total sapi tersebut, sedikitnya 42 ekor sapi mati.
Murianews, Grobogan – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan, Jawa Tengah menggencarkan vaksinasi kepada ternak, khususnya bagi sapi. Hal itu menyusul semakin merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dokter Hewan Disnakkan Grobogan Tamara Linawati mengatakan, secara total ada sebanyak 750 dosis vaksin yang disuntikkan ke ratusan hewan ternak sapi pada Kamis (9/1/2025) hari ini. Setidaknya ada titik yang hari ini menjadi titik fokus vaksinasi.
”Hari ini puluhan petugas memvaksin sapi secara door to door di Desa Nambuhan dan Ngraji, Kecamatan Purwodadi dan di Desa Monggot, Kecamatan Geyer,” ujar Lina.
Lina mengungkapkan, dengan vaksin tersebut diharapkan dapat meningkatkan imunitas sapi, sehingga tidak terpapar penyakit PMK.
Selain melakukan vaksinasi, kata dia, tenaga medis kesehatan hewan juga memberikan vitamin dan cairan disinfektan ke peternak.
”Cairan itu bermanfaat untuk mencegah penyebaran penyakit PMK hewan sapi,” imbuhnya.
Lina mengatakan, sebanyak 855 ekor sapi di 19 kecamatan di Kabupaten Grobogan telah terpapar PMK. Dari total sapi tersebut, sedikitnya 42 ekor sapi mati.
Peternak Khawatir...
Dia menyatakan, semenjak merebaknya PMK, sejumlah peternak merasa khawatir. Sebab, penularan PMK sangat cepat.
”Penularan penyakit mulut dan kuku begitu cepat. Peternak juga sudah melakukan upaya pencegahan secara mandiri agar hewan ternak mereka tidak terpapar,” kata dia.
Sementara itu, salah satu peternak sapi, Supriyanto menilai wabah PMK ini berdampak pada harga jual sapi milik peternak. Dia mengatakan, kerugian yang diderita para peternak antara Rp 3-5 juta per ekor. Dia pun berharap, wabah PMK ini bisa segera selesai.
”Peternak ruginya banyak. Harapannya segera selesai, jadi tidak membuat khawatir para peternak sapi,” kata dia.
Sebelumnya, Kepala Disnakkan Grobogan Amin Nur Hatta mengatakan, banyaknya ternak terpapar PMK karena banyak ternak datang dari kota-kota besar. Sebab, Pasar Hewan Kunden di Kecamatan Wirosari merupakan pasar hewan terbesar di Jawa Tengah.
Amin menyatakan pihaknya masih melakukan kajian terkait rencana penutupan pasar hewan. Hal itu untuk menekan penyebaran PMK semakin parah.
Editor: Supriyadi