Data tersebut berdasarkan catatan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan per Senin (6/1/2025) malam. Itu diungkapkan Kepala Disnakkan Grobogan Amin Nur Hatta, Selasa (7/1/2025).
Jumlah itu, kata Amin, meningkat tajam dibanding catatan sebelumnya. Di mana terdapat sekitar 600-an sapi terkena PMK.
Meski demikian, sapi yang dilaporkan mati karena PMK hanya 15 ekor. Namun, ia menduga jumlah ternak yang mati lebih banyak dari yang dilaporkan.
”Karena warga tidak mau melapor,” imbuhnya.
”Yang masuk ke Wirosari itu kan banyak dari luar daerah, dari kota-kota besar seperti Bekasi itu datang,” ujarnya.
Murianews, Grobogan – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK di Grobogan, Jawa Tengah makin menggila. Tercatat, 855 sapi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah positif PMK.
Data tersebut berdasarkan catatan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan per Senin (6/1/2025) malam. Itu diungkapkan Kepala Disnakkan Grobogan Amin Nur Hatta, Selasa (7/1/2025).
”Per tadi malam, ada 855 sapi positif PMK,” katanya saat ditemui di kantor DPRD Grobogan.
Jumlah itu, kata Amin, meningkat tajam dibanding catatan sebelumnya. Di mana terdapat sekitar 600-an sapi terkena PMK.
Meski demikian, sapi yang dilaporkan mati karena PMK hanya 15 ekor. Namun, ia menduga jumlah ternak yang mati lebih banyak dari yang dilaporkan.
”Karena warga tidak mau melapor,” imbuhnya.
Amin mengatakan, banyaknya ternak terpapar PMK karena banyak ternak datang dari daerah lain. Sebab, Pasar Hewan Kunden di Kecamatan Wirosari merupakan pasar hewan terbesar di Jawa Tengah.
”Yang masuk ke Wirosari itu kan banyak dari luar daerah, dari kota-kota besar seperti Bekasi itu datang,” ujarnya.
Hentikan Lalulintas Ternak...
Tingginya loncatan kasus PMK itu pun langsung disikapinya. Yakni, pihaknya menghentikan lalulintas ternak dari luar daerah masuk ke Kabupaten Grobogan.
”Ini sementara kami minta setop, untuk dari luar daerah,” imbuhnya.
Amin sebelumnya menyatakan pihaknya masih melakukan analisis terkait rencana penutupan pasar hewan. Hal itu untuk menekan penyebaran PMK semakin parah.
Dia mengatakan jajarannya langsung turun ke lapangan begitu mengetahui ada temuan kasus PMK. Para personelnya melakukan penanganan terhadap hewan ternak yang terpapar.
Adapun untuk hewan ternak yang terjangkit, pihaknya langsung memberikan penanganan untuk pemulihan kesehatannya. Yakni, dengan mengisolasi dari ternak lainnya sehingga tidak menular ke ternak lain.
Kemudian, upaya lain untuk pencegahan penularan PMK semakin meluas, pihaknya meminta peternak melapor ke petugas ketika ditemukan hewan ternak yang memiliki gejala terserang PMK.
Untuk diketahui, pasar hewan di Grobogan pernah ditutup selama kurang lebih empat bulan, yakni pada Mei hingga September 2022 lalu. Hal itu menyusul merebaknya PMK pada saat itu.
Editor: Zulkifli Fahmi