Berdasarkan laporan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara, per Selasa (7/1/2025), ada 14 ekor sapi positif PMK. Itu tersebar di Kecamatan Donorojo 3 ekor, 4 ekor di Kembang, 3 ekor di Pakisaji dan 4 ekor di Pecangaan.
”Ada satu sapi yang dipotong paksa di Kecamatan Pecangaan,” sebut Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) DKPP Jepara, Mudhofir.
Pagi tadi, di Pasar Hewan Pon Bangsri, ditemukan delapan ekor sapi yang terindikasi terjangkit virus PMK. Itu setelah petugas melakukan penyisiran.
Enam sapi berasal dari peternak asal Kabupaten Pati dan dua ekor lainnya milik peternak Desa Bondo, Kecamatan Bangsri.
Terkait temuan itu, pihaknya pun akan memperketat pengawasan distribusi jual beli ternak, terutama di pasar-pasar hewan. Dalam pengendalian penyebaran PMK di Jepara, pihaknya juga menggandeng kepolisian setempat.
Murianews, Jepara – Virus penyakit mulut dan kuku (PMK) terus merebak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Bahkan, sudah ada satu ekor sapi yang dipotong paksa.
Berdasarkan laporan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara, per Selasa (7/1/2025), ada 14 ekor sapi positif PMK. Itu tersebar di Kecamatan Donorojo 3 ekor, 4 ekor di Kembang, 3 ekor di Pakisaji dan 4 ekor di Pecangaan.
”Ada satu sapi yang dipotong paksa di Kecamatan Pecangaan,” sebut Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) DKPP Jepara, Mudhofir.
Pagi tadi, di Pasar Hewan Pon Bangsri, ditemukan delapan ekor sapi yang terindikasi terjangkit virus PMK. Itu setelah petugas melakukan penyisiran.
Enam sapi berasal dari peternak asal Kabupaten Pati dan dua ekor lainnya milik peternak Desa Bondo, Kecamatan Bangsri.
”Sapi yang bergejala PMK langsung dikeluarkan dari pasar untuk dibawa pulang penjualnya. Karena aturannya memang begitu, ternak yang sakit tidak boleh diperjualbelikan di pasar hewan. Terutama PMK, penyakit-penyakit menular,” jelas Mudhofir.
Terkait temuan itu, pihaknya pun akan memperketat pengawasan distribusi jual beli ternak, terutama di pasar-pasar hewan. Dalam pengendalian penyebaran PMK di Jepara, pihaknya juga menggandeng kepolisian setempat.
Bhabinkamtibmas Diberi Sosialisasi...
Puluhan Bhabinkamtibmas pun diberi sosialisasi. Mereka diberi tugas oleh Kapolres Jepara, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan untuk menyosialisasikan PMK kepada masyarakat luas.
”Dengan pelatihan dan sosialisasi itu harapannya dapat memberikan informasi dan edukasi terutama bagi para peternak, agar dalam pencegahan ini bisa selangkah dan bersinergi,” ucapnya.
Kepada para Bhabinkamtibmas, Mudhofir juga menyampaikan, berbagai aspek terkait PMK. Seperti bagaimana tanda klinis, penularan, dan upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku.
Selain itu juga terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasukan dan pengeluaran hewan ternak selama masih terjadi wabah PMK ini.
Selain pengendalian dan upaya penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan berkuku belah.
Editor: Zulkifli Fahmi