Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengecam tayangan “Xpose Uncensored” yang tayang di Trans7.

Kecaman itu dilontarkan, lantaran tayangan tersebut dinilai menistakan dan menyesatkan citra pesantren di mata publik.

Ketua FKPP Grobogan Gus Syaidun menyatakan, tayangan yang disiarkan baru-baru ini tersebut dianggap menampilkan narasi tendensius terhadap kehidupan pesantren.

Dalam program itu, kedisiplinan pesantren digambarkan sebagai bentuk penindasan. Kemudian penghormatan kepada guru dianggap feodalisme, dan pengabdian santri disebut sebagai perbudakan.

Sosok yang juga Khodimul Ma’had Ponpes Assalam Kradenan itu menyatakan, framing semacam itu merupakan penghinaan terhadap lembaga pendidikan Islam tradisional. Padahal, ponpes telah lama menjadi benteng moral dan kebangsaan.

”Framing semacam ini bukan hanya keliru, tetapi juga berpotensi merusak citra pesantren yang selama ini menjadi benteng moral, spiritual, dan kebangsaan Indonesia,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

FKPP Grobogan menilai Trans7 telah mengabaikan tanggung jawab moral dan sosial media massa. Menurutnya, konten itu tidak berimbang dan berpotensi menimbulkan stigma negatif terhadap pesantren dan para kiai.

”Sebagai bentuk sikap resmi, FKPP Grobogan mengecam keras tayangan 'Xpose Uncensored' yang dianggap merendahkan martabat pesantren dan ulama,” katanya.

Minta Maaf secara Terbuka... 

  • 1
  • 2

Komentar