Tahanan Tewas di Sel, Kapolsek di Riau Diperiksa Propam
Supriyadi
Jumat, 8 Maret 2024 15:13:00
Murianews, Pekanbaru – Seorang tahanan di Pekanbaru, Riau tewas di dalam sel Polsek Bukitraya, November 2023 lalu. Akibat peristiwa tersebut, Kapolsek setempat bersama anggota harus menjalani pemeriksaan Propam Polda Riau.
”Benar ada pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan bersama anggota Polsek yang lain,” kata Kapolsek Bukitraya AKP Syafnil seperti dilansir Suara.com.
Ia pun menjelaskan, awal mula tahanan tewas tersebut berawal dari petugas piket yang mengabarkan adanya tahanan yang terjatuh di kamar mandi, 20 November lalu. Tahanan itu langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau.
Saat kejadian, ia juga mengakui sedang berada di luar kantor. Saat itu, ia sedang mendapat tamu dan harus ke Bandara.
”Setelah mendapat kabar tersebut saya menyusul. Saat sampai di RS Bhayangkara Riau ternyata tahanan tersebut sudah meninggal, dan langsung dilakukan autopsi luar,” katanya.
Syafnil menjelaskan sesaat setelah tahanan meninggal, ia menemui istri korban menanyakan autopsi atau tidak. Namun, saat itu, istri Dimas sudah ikhlas dan menandatangani semua dokumen.
”Istri korban hanya ingin suaminya dipulangkan ke Medan,” ungkapnya
Belakangan, pihaknya mendengar ada permintaan uang dari anggota yang menangani kasus ini sebesar Rp 4,7 juta. Ia pun menyelidiki kasus tersebut dan langsung memindah anggota yang meminta uang tersebut.
Selain itu, makam korban juga digali kembali oleh tim penyidik Polda Riau lantaran diduga meninggal tidak wajar.
Direskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan membenarkan penggalian makam di TPU Muslim Medan Polonia, Sumatra Utara.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Dimas Firnanda, Muhammad Abdu Harahap menjelaskan proses ekshumasi telah dilakukan dan berjalan dengan lancar mulai dari penggalian kubur, sampai dengan dilaksanakan pelaksanaan autopsi terhadap jenazah korban.
Terhadap pemeriksaan autopsi yang telah dilakukan sudah dapat tergambar bahwa di sebagian besar tubuh mendiang Dimas terdapat bekas kekerasan dan dapat disimpulkan bahwa Dimas Firnanda mengalami penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
”Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi secara resmi dari Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Riau yang melakukan pemeriksaan,” ungkap Abdu.
Murianews, Pekanbaru – Seorang tahanan di Pekanbaru, Riau tewas di dalam sel Polsek Bukitraya, November 2023 lalu. Akibat peristiwa tersebut, Kapolsek setempat bersama anggota harus menjalani pemeriksaan Propam Polda Riau.
”Benar ada pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan bersama anggota Polsek yang lain,” kata Kapolsek Bukitraya AKP Syafnil seperti dilansir Suara.com.
Ia pun menjelaskan, awal mula tahanan tewas tersebut berawal dari petugas piket yang mengabarkan adanya tahanan yang terjatuh di kamar mandi, 20 November lalu. Tahanan itu langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Riau.
Saat kejadian, ia juga mengakui sedang berada di luar kantor. Saat itu, ia sedang mendapat tamu dan harus ke Bandara.
”Setelah mendapat kabar tersebut saya menyusul. Saat sampai di RS Bhayangkara Riau ternyata tahanan tersebut sudah meninggal, dan langsung dilakukan autopsi luar,” katanya.
Syafnil menjelaskan sesaat setelah tahanan meninggal, ia menemui istri korban menanyakan autopsi atau tidak. Namun, saat itu, istri Dimas sudah ikhlas dan menandatangani semua dokumen.
”Istri korban hanya ingin suaminya dipulangkan ke Medan,” ungkapnya
Belakangan, pihaknya mendengar ada permintaan uang dari anggota yang menangani kasus ini sebesar Rp 4,7 juta. Ia pun menyelidiki kasus tersebut dan langsung memindah anggota yang meminta uang tersebut.
Selain itu, makam korban juga digali kembali oleh tim penyidik Polda Riau lantaran diduga meninggal tidak wajar.
Direskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan membenarkan penggalian makam di TPU Muslim Medan Polonia, Sumatra Utara.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Dimas Firnanda, Muhammad Abdu Harahap menjelaskan proses ekshumasi telah dilakukan dan berjalan dengan lancar mulai dari penggalian kubur, sampai dengan dilaksanakan pelaksanaan autopsi terhadap jenazah korban.
Terhadap pemeriksaan autopsi yang telah dilakukan sudah dapat tergambar bahwa di sebagian besar tubuh mendiang Dimas terdapat bekas kekerasan dan dapat disimpulkan bahwa Dimas Firnanda mengalami penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
”Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi secara resmi dari Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Riau yang melakukan pemeriksaan,” ungkap Abdu.