Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Jumlah siswa SMPN 6 Pati terjun bebas usai jalur zonasi diberlakukan 100 persen dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pada tahun ajaran 2023/2024, hanya 60 siswa baru yang diperoleh SMPN ini. 

Sebelum sistem zonasi diberlakukukan, sekolah ini tak kekurangan. Setidaknya 200 siswa didik baru bersekolah di sekolahan yang terletak di Jalan Sunan Kalijaga, Desa Sidokerto, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

”Dulunya siswa bisa dibagi menjadi delapan rombel (rombongan belajar). Tetapi sekarang jumlahnya hanya bisa dibagi menjadi dua rombel saja,” Kepala SMPN 6 Pati, Mat Adjuri, Senin (17/7/2023). 

Menurutnya, penurunan jumlah siswa yang dialami SMPN 6 Pati akibat menumpuknya SMPN di Kecamatan Pati Kota. Setidaknya ada delapan SMPN yang berdiri dan saling berdekatan di Pati Kota. Kondisi ini mengakibatkan sistem zonasi tidak berjalan baik. 

SMPN 6 Pati harus bersaing dengan dua SMP N lain untuk memperoleh peserta didik. Yakni, SMPN 3 Pati dan SMPN 7 Pati. 

Pihaknya pun memutar otak untuk mengaet peserta didik. SMPN 6 Pati membuka program kelas khusus olahraga (KKO) sebagai daya tarik lain dalam menambah jumlah siswa. Namun keberadaan program ini masih sepi peminat. 

”Salah satu strategi melakukan kerjasama dengan Askab. Respon dari masyarakat mengenai program ini juga cukup antusias hanya saja karena masih baru jadi masih ada keraguan dari orang tua siswa,” kata Adjuri. 

Ia pun berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati melakukan evaluasi kembali terkait pemberlakuan sistem zonasi di area kota. Termasuk membuat kebijakan pemerataan siswa dari satu kecamatan.  

Sistem pemerataan yang dimaksud oleh Adjuri berupa mendata ulang siswa SD satu kecamatan dalam setahun. Setelahnya dibagi menjadi delapan serta sekolah swasta. Sehingga kuota masing-masing SMP di Pati dapat imbang. 

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler