Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Kekeringan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), terus meluas. Masyarakat pun diminta lebih bersabar. Pasalnya, hujan diprediksi mulai turun pada awal bulan November 2023.

Hingga kini, lebih dari 60 desa di 12 kecamatan kekurangan air bersih. Lebih dari 40 ribu jiwa terdampak bencana ini. Puluhan desa itu tersebar di Jaken, Jakenan, Winong, Tambakromo, Kayen, Gabus, Sukolilo, Pucakwangi, Batangan, Tayu, Trangkil dan Margorejo.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati Martinus Budi Prasetya menyebut kekeringan yang terjadi di Bumi Mina Tani ini masih berpotensi meluas lagi kedepannya. Mengingat, musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga beberapa bulan mendatang.

”Kemarau tahun ini lebih panjang. Oktober diperkirakan belum turun hujan. Diprediksi November pekan pertama baru turun hujan. Ini yang dimaksud kemarau panjang,” terangnya.

Sejauh ini, BPBD Pati telah menyuplai kebutuhan air ke sejumlah wilayah yang terdampak kekeringan. Meksipun begitu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk bisa menghemat air bersih.

”Hampir semua desa yang mengajukan. Sekarang kita fokus ke desa yang baru terdampak. Tapi Ini harus kita waspadai dan mengajak masyarakat berhemat air karena bulan November diperkirakan baru hujan. Ini yang menjadi perhatian dari semua pihak, pemerintah daerah maupun CSR untuk penanganan kekeringan ini,” kata Martinus.

Pihaknya juga bakal meningkatkan status kedaruratan dari siaga bencana menjadi tanggap darurat bencana. Pasalnya, kondisi saat ini diyakini sudah cukup untuk ditingkatkan menjadi tanggap darurat bencana.

”Ini sudah cukup memang syarat tanggap darurat kekeringan. Maka kami akan sampai kepada pimpinan kita untuk segera menetapkan tanggap darurat kekeringan,” pungkas dia.

 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler