Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Sebagian petani di Kabupaten Pati telat menanam padi pada musim tanam 1 (MT 1) tahun ini. Ini dikarenakan intensitas hujan di Bumi Mina Tani rendah pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.

Pada tahun-tahun sebelumnya, mereka sudah bisa mulai menanam pada pada bulan November. Namun saat ini, mereka kesulitan menanam pada pada bulan Desember. Bahkan pada bulan Januari ini, sebagian masih belum menanam padi.

”Memang tidak semuanya. Tetapi sebagian sawah yang jauh dari sungai atau sumber air belum bisa tanam. Namun mereka yang dekat dengan sumber air sudah mulai tanam," ujar salah satu petani Desa Srikaton, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Nasuha (40).

Menurutnya, keterlambatan para petani menyambut masa tanam 1 atau MT 1 ini akibat suplai air kurang. Nasuka menilai curah hujan yang turun menjadi penyebab utama lantaran sawah petani di Kayen merupakan tadah hujan.

Kepala Dispertan Pati Niken Tri Meiningrum mengamini kondisi ini. Ia mengatakan keterlambatan tanam terjadi di wilayah tadah hujan, khususnya Pati bagian selatan.

”Kebetulan lahan tadah hujan ini hanya tergantung curah hujan. Jadi ada beberapa wilayah yang mulai baru mulai tanam karena tergantung hujan,” ungkap Niken.

Menurutnya kurangnya curah hujan ini tidak hanya dirasakan Kabupaten Pati saja. Dirinya menyebut kota tetangga seperti Kabupaten Rembang juga mengalami kondisi serupa, mengingat hujan di kedua daerah seringkali datang telat.

”Baik Pati maupun Rembang ini menjadi wilayah dengan hujan datang belakangan. Karena awal Januari baru ada, sedangkan Kota lain sudah ada hujan di bulan Desember,” ungkap Niken.

Rendahnya curah hujan ini juga mengakibatkan gelontoran air dari Waduk Kedung Ombo di Kabupaten Pati tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya pada akhir tahun irigasi di Bumi Mina Tani bagian selatan sudah dialiri air dari waduk tersebut. Namun hingga awal Januari 2024 lalu, irigasi masih kering.

Pihak Dispertan Kabupaten Pati pun tidak bisa berbuat lebih. Pasalnya, Waduk Gedung Ombo bukan wewenangnya. Jumlah air yang terbatas pun belum dapat menjangkau semua petani di Kecamatan Sukolilo, Kayen maupun Tambakromo yang masih kesulitan suplai air untuk tanam.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler