Penghargaan ini diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Jampisawan masuk nominasi penghargaan dengan kategori penyelamat lingkungan.
Komunitas yang dipimpin Sunhadi ini melakukan berbagai upaya untuk menjaga sungai Juwana Pati sejak 1998 lalu. Hingga kini mereka tetap eksis untuk menjaga ekosistem sungai yang bermuara di Laut Jawa ini.
”Selama ini kami melakukan penyelamatan lingkungan di Sungai Juwana. Menyelamatkan dari penyemaran lingkungan. Kami juga pernah menguji Sungai Juwana dan ada mikro plastik,” ujar Sunhadi kepada Murianews.com, Kamis (18/4/2024).
Langkah konsisten ini membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Tengah memasukkan Jampisawan sebagai salah satu nominasi penerima penghargaan Kalpataru tingkat Jateng.
”Untuk pengecekan lapangan nanti dari pihak Provinsi Jawa Tengah bakal meninjau pada Sabtu (27/4/2024) mendatang. Pengecekan ini tingal lanjut dari presentasi yang kami lakukan pada beberapa waktu lalu,” kata dia.
Murianews, Pati – Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) Pati melakukan upaya untuk menjaga ekosistem sungai selama puluhan tahun. Hal ini membuat mereka masuk sebaga nominator penghargaan Kalpataru Jateng.
Penghargaan ini diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Jampisawan masuk nominasi penghargaan dengan kategori penyelamat lingkungan.
Komunitas yang dipimpin Sunhadi ini melakukan berbagai upaya untuk menjaga sungai Juwana Pati sejak 1998 lalu. Hingga kini mereka tetap eksis untuk menjaga ekosistem sungai yang bermuara di Laut Jawa ini.
”Selama ini kami melakukan penyelamatan lingkungan di Sungai Juwana. Menyelamatkan dari penyemaran lingkungan. Kami juga pernah menguji Sungai Juwana dan ada mikro plastik,” ujar Sunhadi kepada Murianews.com, Kamis (18/4/2024).
Langkah konsisten ini membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Tengah memasukkan Jampisawan sebagai salah satu nominasi penerima penghargaan Kalpataru tingkat Jateng.
”Untuk pengecekan lapangan nanti dari pihak Provinsi Jawa Tengah bakal meninjau pada Sabtu (27/4/2024) mendatang. Pengecekan ini tingal lanjut dari presentasi yang kami lakukan pada beberapa waktu lalu,” kata dia.
Ia mengungkapkan pihaknya tidak pernah bermimpi masuk nominasi atau menerima penghargaan Kalpataru. Jampisawan hanya mencoba melakukan upaya agar ekosistem Sungai Juwana terus terjaga dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Juru Bicara Jampisawan Ari Subekti menambahkan, pihaknya tentu bersyukur lantaran masuk nominasi Kalpataru tingkat Jateng. Namun menurutnya hal tersebut merupakan bonus.
”Pertama kali ini masuk Kalpataru. Kita tiba-tiba diajukan DLH Pati untuk mendaftarkan itu. Kita kerja bukan untuk penghargaan. Tapi untuk bermanfaat masyarakat. Ini bonus dari kerja yang kita lakukan,” kata Ari.
Ia mengaku pihaknya sudah lama melakukan upaya penyelamatan lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan Jampisawan yakni membersihkan Sungai Juwana dari eceng gondok.
”Yang cukup besar itu kan terkait enceng gondok. Karena di satu sisi menjadi limbah pertanian mempercepat pendangkalan. Kita olah menjadi pupuk organik. Hasilnya kit uji baik untuk pertanian. Sehingga kita fokus mengelola untuk pertanian dan mencegah sedimentasi,” tandas dia.
Editor: Supriyadi