Imbas Bos Rental Tewas Dimassa, Seruan Blacklist Pati Muncul
Umar Hanafi
Selasa, 11 Juni 2024 13:10:00
Murianews, Pati – Seruan blacklist Kabupaten Pati bagi perental mobil bermunculan di media sosial. Hal ini imbas dari tragedi bos rental asal Jakarta yang tewas dihajar massa Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kamis (6/6/2024) lalu.
Seruan itu digaungkan para netizen agar para pengusaha rental dari berbagai daerah mem-blacklist masyarakat Bumi Mina Tani saat menyewa rental mobil.
Menanggapi seruan tersebut, Ketua Pengusaha Jasa Rentcar (PJR) Pati, Nor Tejolaksono mengaku belum ada prosedur resmi dari PJR pusat. Saat ini, tidak ada blacklist dari para pengusaha untuk masyarakat Kabupaten Pati
”Belum ada pengaruhnya bagi kita, artinya masih sesuai prosedur kita jalan dalam usaha perentalan. Sementara ini masih belum, kita edukasi yang positif,” ujar dia kepada Murianews.com.
Meskipun demikian, pihaknya, maupun pengusaha jasa rental se-Indonesia dan Jawa Tengah lainnya sangat prihatin adanya kasus yang menyita perhatian publik tersebut.
”Kami turut berbelasungkawa terhadap korban meninggal dunia. Sama-sama seprofesi,” jelasnya.
Ia pun berharap Polresta Pati mengusut tuntas kasus yang menewaskan bos rental mobil asal Jakarta, BH. Pihaknya tidak mau kejadian serupa terjadi lagi di Kabupaten Pati maupun kota lainnya.
Sebagai informasi, bos rental yang berinisial BH meninggal dunia usai dihajar massa Desa Sumbersoko. Ketiga kawannya juga ikut menjadi korban, beruntungnya nyawanya selamat.
Saat ini, baru tiga orang yang ditetapkan menjadi tersangka. Ketiganya yakni, EN (51), BC (37) dan AG (35). Para tersangka tega mengroyok para korban lantaran mengira maling mobil di kediaman AG.
Diketahui, kejadian ini bermula saat para korban mengambil mobil rentalan yang tak kunjung kembali sejak beberapa pekan dan terparkir di halaman AG.
Bermodalkan GPS yang terpasang di mobil tersebut, mereka menuju Kabupaten Pati dan sampai di Kecamatan Sukolilo pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka kemudian mendatangi rumah AG dan mengambil mobil rentalan dengan kunci cadangan.
”Kemudian korban pergi terpisah karena warga mengejar dan ada teriakan maling-maling dari para warga. Kemudian terjadi penganiayaan,” ungkap Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Senin (10/6/2024) kemarin.
Editor: Supriyadi



