Murianews, Pati – Keberadaan Bendung Karet Kembang Kempis di Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan, Pati, Jawa Tengah dinilai mempercepat pendangkalan Sungai Juwana. Keberadaan bendungan ini pun bisa memperparah banjir.
Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan Pati) Sunhadi khawatir bila tidak ada antisipasi serius dari pemerintah maupun masyarakat, maka keberadaan bendung karet ini justru menimbulkan ’bencana’.
Berdasarkan pantauannya, semenjak proyek pembangunan bendung karet ini dilakukan, Sungai Juwana mengalami beberapa kali pendangkalan. Bahkan, pendangkalan Sungai Juwana bisa mencapai 50 cm per tahun.
”Tingkat sedimentasi sangat tinggi. Adanya Bendung karet ini sedimentasi lebih cepat. Sedimentasi per tahun di atas 50 cm. Kalau tidak ditanganni secara serius, kali dan lahan pertanian akan lebih tinggi kali,” ujar Sunhadi kepada Murianews.com.
Apalagi ratusan ribu hektare lahan di Pegunungan Kendeng dan Muria termasuk lahan kritis. Ia pun berharap ancaman ini tidak diabaikan oleh pemerintah.
Masyarakat di sepanjang Sungai Juwana juga diharapkan kepeduliannya dengan menjaga sungai agar bersih. Membuang sampah sembarangan juga disebut memperparah banjir.
Ia pun menilai keberadaan bendung karet ini tidak bisa menangani banjir. Pembangunan bendungan ini dinilai hanya berfungsi untuk menghalau naiknya air laut ke Sungai Juwana saat musim kemarau.
”Kalau dikatakan menangani banjir, saya kira bendung karet tak bisa menangani banjir. Kalau memantau banjir, saya kira bisa. Karena ada kantornya. Bendung karet hanya untuk menghalau air asin,” tandas dia.
Editor: Budi Santoso



