Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Sejumlah nelayan kecil di Sungai Juwana, Kabupaten Pati tak bisa melaut. Pasalnya, terdapat Bendung Karet Kembang Kempis yang menghalang mobilitas nelayan tersebut. 

Bendung karet yang terletak di Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan itu disebut menutup jalur nelayan tradisional sehingga tak bisa dilalui kapal nelayan. Penutupan ini mulai tanggal 1 Juli 2024 lalu. 

Padahal setidaknya terdapat 70 lebih perahu nelayan kecil di sepanjang Sungai Silugonggo. Meliputi nelayan di Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati, Mintobasuki (Gabus), Banjarsari (Gabus) Tondomulyo (Jakenan), Bungasrejo (Juwana).

”Perahu tidak boleh lewat Bendung Karet. Kalau saya dengar akan mengganggu jika dilewati perahu,” kata Ketua Jaringan Masyarakat Peduli Sungai (Jampisawan) Sunhadi. 

Sedangkan di sisi lain, nelayan kecil juga disebut kesulitan mencari ikan di sepanjang aliran Sungai Silugonggo. Sebab populasi ikan di sungai tersebut mulai berkurang.

”Kalau saya diskusi dengan teman-teman di atas Bendung Karet penghasilan sekarang sudah turun. Beda sebelumnya ada penyambungan Bendung Karet itu. Ikan yang ada di atas sangat-sangat berkurang,” bebernya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Taryadi mengungkapkan bahwa sudah ada sosialisasi terkait persoalan tersebut. Namun ia mengklaim sudah ada solusi yakni dengan membuat sodetan Sungai Silugonggo.

”Kemarin pada waktu sosialisasi itu ada laporan terkait itu. Tapi dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) sudah mengusahakan ada sodetan,” ujar Taryadi.

Ia menilai, dengan ada pembuatan sodetan sungai bisa jadi akses nelayan untuk melaut. Namun pihaknya tak mengetahui secara pasti pembuatan sodetan sungai itu.

”Infonya (pembuatan sodetan) tahun ini. Tapi sekarang belum mulai karena anggaran di BBWS. Intinya dibuatkan jalan,” tandas dia. 

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler