Info Haji 2024
Jemaah Haji Pati Kritik Pelayanan di Mina: MCK hingga Tidur Susah
Umar Hanafi
Selasa, 16 Juli 2024 13:23:00
Murianews, Pati – Jemaah haji asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah ikut mengkritik pelayanan haji di Mina. Mereka mengaku kesulitan mandi, cuci dan kakus atau MCK hingga kesusahan untuk tidur.
Salah satu jemaah haji asal Kabupaten Pati yang mengkritik pelayanan jemaah haji di Mina yakni, KRT Drs Siswo Hadinegoro. Sekdes Bulumanis Kidul itu mengaku harus mengantre puluhan menit hingga berjam-jam untuk MCK.
”Untuk tahun ini, Alhamdulillah pemerintah sudah memperhatikan akomodasi, hotel hingga konsumsi. Cuma yang perlu menjadi perhatian itu saat di Mina. Karena di Mina banyak sekali para jemaah, sedangkan MCK-nya terbatas. Sehingga yang mau berak (kesulitan),” ujar dia kepada Murianews.com, Selasa (16/7/2024).
Selain masalah MCK, ia juga mengaku susah tidur. Pasalnya, para jemaah harus berdesak-desakan untuk bisa tidur di Mina. Ia juga mengaku kasihan dengan jemaah lansia yang juga mengalami nasib serupa. Ia pun berharap pelayanan jemaah haji pada tahun mendatang diperbaiki.
”Tidurnya juga sangat mengenaskan sekali. Khususnya di Mina. Yang lainnya semua terakomodir oleh pemerintah. Mudah-mudahan permasalahan di Mina bisa dibenahi untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun depan,” tutur dia.
Plh Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Pati Umi Istianah mengaku permasalahan di Mina sudah terjadi setiap penyelenggaraan ibadah haji.
”Memang di Mina banyaknya jemaah dan terbatas MCK-nya. Dari tahun ke tahun memang seperti itu. Kalau MCK-nya dibangun lebih banyak maka akan memperluas wilayah dan sudah keluar dari Mina. Memang keterbatasan tempat di Mina,” tutur dia.
Ia menilai hal ini terjadi lantaran keterbatasan lahan di Mina. Sementara seluruh jemaah haji dari berbagai negara tumplek blek di satu lokasi. Kemenag mendata sekitar 3 juta jemaah haji berada di Mina.
”Karena jemaah kuota Indonesia juga mengalami penambahan 20 ribu. Dari 221 ribu menjadi 241 ribu. Di Mina juga tidak hanya asal Indonesia tapi sedunia ada 3 juta jemaah,” tandas dia.
Editor: Cholis Anwar



