Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Festival Muria Raya ke-4 mulai digelar pada Minggu (8/9/2024) sore kemarin. Sejumlah kesenian bakal unjuk gigi dalam festival kebudayaan tersebut.

Festival Muria Raya ke-4 digelar di Desa Jepalo, Kecamatan Gunungwungkal selama sepekan kedepan. Mulai tanggal 8 September 2024 hingga 15 September 2024. Pembukaan festival tersebut digelar pada Minggu (8/9/2024) sore.

Sejumlah karya seni dipamerkan dalam pembukaan Festival Muria Raya tersebut. Beberapa lukisan tampak tertata rapi di sebuah rumah warga yang disulap menjadi galeri. Tak hanya itu, berbagai macam gamelan juga dipajang dalam pemeran itu.

Uniknya, gamelan itu terbuat dari kaca. Sejumlah pengunjung tampak menjajal gamelan yang dibuat sejak bulan Maret 2024 lalu. Gamelan itu dibuat oleh warga dan sejumlah penggagas Festival Muria Raya.

Selain gamelan yang dibuat warga Kabupaten Pati, beberapa gamelan yang dibuat di Karanganyar dan Pacitan juga dipamerkan dalam pemeran tersebut. Gamelan Total Kaca (Gatotkaca) menjadi tema Festival Muria Raya kali ini.

Salah satu pengunjung yang juga sesepuh kawasan lereng Muria, Kuntardi mengaku terkesima dengan hasil karya tersebut. Ia pun mendukung Festival Muria Raya yang disebut sebagai upaya pelestarian budaya.

”Luar biasa. Apalagi ini karya putra daerah termasuk. Dibuat di sini. Perlu kita lestarikan dan perlu dikembangkan lagi. Ini sebagai salah satu kebudayaan yang perlu kita lestarikan,” ungkap Kintardi yang juga Kepala Desa Gulangpongge, Kecamatan Gunungwungkal itu.

Salah satu penggagas, Arif Acong mengaku konsep Festival Muria Raya ke-4 ini dimulai dari ide gila sejumlah orang. Mereka ingin mengembangkan gamelan kaca temuan Muhammad Sulthoni Sastrowidjoyo alias Tony Konde.

”Kita belajar dari nol dan datangkan dua tungku untuk membuat gamelan kaca. Dalam rentang waktu yang sependek ini kita buat gamelan kaca. Semoga ini bukan akhir tapi awal,” kata dia.

Ia pun mempunyai harapan agar Festival Muria Raya ini bukan hanya sekadar ueforia sesaat. Pihaknya berharap Festival Muria Raya ini juga bisa menggandeng warga untuk bersama-sama bergerak dan berkesenian.

"Tidak hanya pindah riset tapi kita bersama warga bersama-sama melahirkan Gatotkaca (gamelan total kaca). Ini proses yang gila. Seharusnya tiga tahun tapi kami pangkas menjaga lima bulan,” ujar dia.

Dalam proses pembuatan gamelan kaca ini, pihak Festival Muria Raya juga melibatkan pengrajin dari Cirebon, Gunadi Saputra. Ia mendampingi para tim produksi agar bisa memproduksi gamelan kaca.

”Selamat datang di dukuh kami, desa kami. Semoga dengan kehadiran kalian semua bisa menambah semangat kita dalam berkarya,” imbuh warga setempat Adit yang juga terlibat dalam pembuatan gamelan total kaca itu.

Selain pameran, sejumlah pertunjukan juga bakal digelar di Festival Muria Raya pada tanggal 14-15 September mendatang. Beberapa seniman dari berbagai daerah hingga mancanegara bakal untuk gigi. Di antaranya dari Singapura, Magelang, Bandung dan berbagai seniman asal Kabupaten Pati lainnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler