Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Masyarakat Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati menggelar tradisi Meron, Selasa (17/9/2024). Warisan budaya tak banda yang ada sejak abad 17 itu terus dilestarikan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. 

Ribuan warga tampak berdesak-desakan di Jalan Pati-Purwodadi, tepatnya di Desa Sukolilo. Sebanyak 13 gunungan Meron telah disiapkan di jalan tersebut. Gunungan tersebut terbuat dari berbagai bahan. 

Mulai dari beras ketan, rengginang cucur, once, kue cucur, nasi dan berbagai bahan lainnya. Bahan tersebut ditata sedemikian rupa hingga membentuk gunungan yang mempunyai tinggi sekitar 3 meter. Terdapat replika ayam jago di puncak masing-masing belasan Gunungan Meron itu. 

”Bentuknya memang kayak gunungan. Jumlahnya ada 13 dari Kepala desa dan perangkat desa. Kalau Gunungan paling atas mahkota. Kepala desa mahkotanya ayam berwarna putih, 2 modinnya berupa kakbah. Kemudian dari perangkat lainnya ayam hitam,” ujar Sekretaris Panitia Meron, Triyono. 

Ia memaparkan Gunungan Meron itu mempunyai simbol ketahan panganan dan kemakmuran. Dengan harapan masyarakat Kecamatan Sukolilo mendapatkan limpahan kesejahteraan dari Tuhan Yang Maha Esa. 

”Kemudian ada once-oncenya kemudian ada tamengnya. bunga dan rengginang. Kemudian di bawah ada makanan-makanan. Filosofinya ketahanan pangan dan kemakmuran,” ungkap dia. 

Gunungan Meron Sukolilo Pati pun menjadi rebutan usai telah didoakan. Warga meyakini, Gunungan Meron membawa keberkahan bagi yang berhasil mendapatkannya. 

”Ancak nasi di ambil disebar-sebar. Oncenya ada yang digoreng dan teman ngopi. Gunungan Meron ini dibuat tiga bulan sebelumnya,” tandas dia. 

Salah satu warga yang rela berdesak-desakan berebut gunungan meron adalah Narni. Ibu-ibu paruh baya itu rela berdesakan agar mendapatkan gunungan Meron. Ia yakin, gunungan itu membawa keberkahan. 

”Ini saya dapat rengginang. Cukup sulit untuk merebutnya. Berdesak-desan. Apalagi saya ndak persiapan. Kepercayaannya tergantung orangnya. Bisa untuk pertanian, untuk kesehatan, untuk perdagangan. Jodoh juga bisa,” pungkas dia. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler