Salah satu lokasi yang patut menjadi tempat berburu durian yakni, Desa Sampok, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa yang terletak di lereng Gunung Muria ini menjadi primadona bagi pecinta durian.
Desa ini dianugerahi dengan puluhan hektare kebun durian dari berbagai jenis. Salah satu kebun durian itu yakni Har Farm.
”Saya bawa bibit musang king, bawor dan duri hitam. Tetangga-tetangga saya tak kasih ndak mau menanam. Dia pilih varietas lainnya. Karena sering mati,” ujar dia kepada Murianews.com, Sabtu (28/12/2024).
Kini, ia sudah tersenyum lebar. Sekitar 250 pohon durian sudah dapat dipanen saat bulan Desember hingga akhir Januari.
Murianews, Pati – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) waktu yang pas untuk berburu durian. Pasalnya, akhir tahun hingga awal tahun menjadi musim panen buah berjuluk raja buah ini.
Salah satu lokasi yang patut menjadi tempat berburu durian yakni, Desa Sampok, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Desa yang terletak di lereng Gunung Muria ini menjadi primadona bagi pecinta durian.
Desa ini dianugerahi dengan puluhan hektare kebun durian dari berbagai jenis. Salah satu kebun durian itu yakni Har Farm.
Di Har Farm, ratusan pohon durian siap memanjakan mata para pengunjung. Selain bisa melihat kebun durian secara langsung, pengunjung juga bisa mencicipi durian berbagai jenis di kebunnya.
Owner Har Farm, Hariko mengaku mulai berkebun durian sejak 2012 lalu. Waktu itu, belum banyak petani di desa yang berminat menanam bibit durian.
”Saya bawa bibit musang king, bawor dan duri hitam. Tetangga-tetangga saya tak kasih ndak mau menanam. Dia pilih varietas lainnya. Karena sering mati,” ujar dia kepada Murianews.com, Sabtu (28/12/2024).
Kini, ia sudah tersenyum lebar. Sekitar 250 pohon durian sudah dapat dipanen saat bulan Desember hingga akhir Januari.
Bermacam-macam durian...
Selain musang king, bawor dan duri hitam, kebunnya juga dihiasi durian montong, raja udang, pelangi, matahari hingga super tembaga.
”Ada 250 pohon durian dengan luasan 4 hektare. Harga variasi bawor Rp 100 ribu per kg, musang king Rp 200 ribu per kg, duri hitam Rp 300 ribu per kg. Yang paling mahal super tembaga Rp 400 per kg. Di luar mungkin ada yang jual lebih murah tapi kualitas pasti beda,” tutur dia.
Puluhan hingga ratusan orang hampir tiap hari mengunjungi kebun duriannya. Mereka dari Kabupaten Pati, Rembang, Rembang, Kudus, Semarang hingga Jakarta.
Salah satu pengunjung itu yakni, Syafiq Wardani. Pemuda asal Kecamatan Cluwak itu mengaku sudah empat kali mengunjungi Har Farm Desa Sompak.
Menurutnya, ia ketagihan mengunjungi kebun durian itu lantaran enak dan mengedepankan kualitas.
”Di sini duriannya enak. Lebih mengedepankan kualitas daripada ukuran dan harga. Saya suah empat kali kesini. Bisa juga lihat-lihat kebon ddurian,” pungkas dia.
Editor: Supriyadi