Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) marak di Kabupaten Pati sejak akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025. Hal ini membuat sebanyak 20 ekor sapi mati usai terjangkit penyakit menular tersebut. 

Dinas Pertanian dan Peternak (Dispertan) Kabupaten Pati mencatat kasus PMK di Bumi Mina Tani sebanyak 125 kasus. Dari jumlah tersebut 20 ekor sapi mati tak tertolong. 

”Kasus PMK di Pati hingga kemarin 125 kasus. Dari data itu, sapi yang mati sekitar 20-an ekor,” ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati Andi Hirawadi, Kamis (2/1/2025). 

Penyakit ini tersebar paling banyak di Kecamatan Winong dan Kecamatan Jakenan. Masing-masing kecamatan tersebut setidaknya terdapat sembilan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku. 

Maraknya kasus PMK di Bumi Mina Tani membuat Dispertan Kabupaten Pati bergerak. Mereka pun menggencarkan penyemprotan disinfektan di sejumlah tepat. 

Salah satu sasaran penyemprotan disinfektan itu yakni di Pasar Hewan Wage Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo. Ratusan ternak mulai dari sapi hingga kambing disemprot untuk mencegah penularan PMK

”Kegiatan hari ini kita melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Margorejo. Tujuannya untuk mengantisipasi PMK, sehingga tidak menular ke ternak lainnya,” ungkap Andi. 

Andi mengungkapkan penyemprotan ini tidak hanya dilakukan di Pasar Hewan Wage Desa Margorejo. Pihaknya sebelumnya melakukan penyemprotan di sejumlah wilayah. Mulai di Kecamatan Winong hingga Kayen. 

”Kita tidak hanya melakukan di sini. Sebelumnya kita melakukan di pasar hewan Winong pada Selasa. Termasuk di Kayen,” ungkap dia. 

Musim Hujan Percepat Penyebaran PMK...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler