Di posko itu, mereka akan menampung aduan masyarakat sekaligus mengawal kinerja Pansus DPRD Pati yang membahas pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Posko ini akan buka selama 24 jam untuk memberi tekanan kepada Pansus Pemakzulan Sudewo agar cepat menyelesaikan tugasnya. Mengingat, Pansus menargetkan hasilnya akan diumumkan maksimal 60 hari atau dua bulan.
AMPB mendirikan tenda di depan Gedung DPRD Pati sisi selatan sekitar pukul 17.00 WIB. Di posko itu terpasang banner warna putih bertuliskan Posko Masyarakat Pati Bersatu. Posko ini akan buka mulai hari ini, Senin (18/8/2025) sampai Pansus menyelesaikan tugasnya.
Koordinator posko, Hanif menyampaikan, pendirian posko ini untuk mengawal kinerja Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo. Selain itu, pihaknya juga menerima aduan warga yang menjadi korban dalam demonstrasi pada 13 Agustus lalu.
”Nanti bisa untuk (tempat) aduan masyarakat, misal ketangkap, kena intimidasi, mau ngirim uneg-unegnya di sini, bicara di sini, bisa,” bebernya.
Berbeda dengan posko unjuk rasa lalu, Hanif menegaskan, kali ini AMPB tidak menerima donasi dalam bentuk apa pun.
Murianews, Pati – Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) bakal terus mengawal Panitia Khusus (Pansus) Pemakzulan Sudewo, Bupati Pati Jawa Tengah. Mereka pun membuka posko di depan Kantor DPRD Pati, Senin (18/8/2025).
Di posko itu, mereka akan menampung aduan masyarakat sekaligus mengawal kinerja Pansus DPRD Pati yang membahas pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Posko ini akan buka selama 24 jam untuk memberi tekanan kepada Pansus Pemakzulan Sudewo agar cepat menyelesaikan tugasnya. Mengingat, Pansus menargetkan hasilnya akan diumumkan maksimal 60 hari atau dua bulan.
AMPB mendirikan tenda di depan Gedung DPRD Pati sisi selatan sekitar pukul 17.00 WIB. Di posko itu terpasang banner warna putih bertuliskan Posko Masyarakat Pati Bersatu. Posko ini akan buka mulai hari ini, Senin (18/8/2025) sampai Pansus menyelesaikan tugasnya.
Koordinator posko, Hanif menyampaikan, pendirian posko ini untuk mengawal kinerja Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo. Selain itu, pihaknya juga menerima aduan warga yang menjadi korban dalam demonstrasi pada 13 Agustus lalu.
”Nanti bisa untuk (tempat) aduan masyarakat, misal ketangkap, kena intimidasi, mau ngirim uneg-unegnya di sini, bicara di sini, bisa,” bebernya.
Berbeda dengan posko unjuk rasa lalu, Hanif menegaskan, kali ini AMPB tidak menerima donasi dalam bentuk apa pun.
Galang Dana Kawal KPK...
Namun, pihaknya berencana mendirikan posko penggalangan donasi untuk mengawal kasus dugaan suap atau korupsi Sudewo di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
”Nanti akan ada yang berangkat ke Jakarta (Gedung KPK). Namun, untuk rencana berangkat belum tahu, masih akan didiskusikan lagi dengan teman-teman yang lain. Nunggu kabar aja, lah,” beber Hanif.
AMPB lantas berharap, Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo jangan sampai ”masuk angin”. Mereka diminta fokus dengan dugaan pelanggaran Sudewo, dan mengawal sampai Sudewo lengser dari Bupati Pati.
”Tiap hari pasti ada yang berjaga 24 jam. Masyarakat biar ikut mengawal, menunggui Gedung DPRD Pati, karena ini, kan, rumah kita bersama,” tandas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi