Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Debit air Bendung Wilalung, Desa Kalirejo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah pagi ini mencapai 852 meter kubik per detik. Kondisi menjadikan kenaikan statusnya menjadi awas.

Data yang dihimpun Murianews.com, pada hari ini, Selasa (6/2/2024) pukul 10.00 WIB, kondisi tinggi jagaan di Bendung Wilalung setinggi 38 sentimeter. Statusnya awas atau warna merah.

Sebagai penjelasan, Bendung Wilalung ini menerima air dari berbagai titik. Yakni, dari sekitaran jembatan Menduran, Kecamatan Brati; Bendung Dumpil Ngaringan, dan Bendung Klambu di wilayah Kabupaten Grobogan.

Saat ini untuk tren air di Bendung Wilalung mengalami kenaikan. Sedangkan cuaca di sekitar Bendung Wilalung cerah.

”Saat ini debit air di Bendung Wilalung mencapai 852 m3 per detik. Kami mengikuti SOP, untuk air kami buang ke Sungai Juwana secara bertahap pukul 02.00 WIB dengan membuka pintu setinggi 5 sentimeter,” kata Operator Bendung Wilalung Karno, Selasa (6/2/2024).

Lebih lanjut, hingga pukul 10.00 WIB jumlah air yang dibuang ke Sungai Juwana sudah sebanyak 10 sentimeter. Dia menjelaskan, air harus segera dibuang ke Sungai Juwana karena kondisinya yang sudah membahayakan.

”Kalau airnya tetap di Bendung Wilalung justru berbahaya karena dapat mengakibatkan jebol,” sambungnya.

Dia menambahkan, kenaikan debit air sudah terjadi sejak Senin (5/2/2024) pagi. Ketinggian debit airnya mencapai 386 m3 per detik.

”Saat ini kami menyiagakan empat personel di pos. Karena ketika tingginya sudah 852 m3 per detik seperti ini harus berjaga-jaga,” imbuhnya.

Zaenal, Warga Desa Medini mengatakan, sejauh ini air tidak mengenai area pemukiman. Jalan di sekirar Bendung Wilalung juga masih dapat dilewati pengendara motor.

”Semalam memang airnya naik. Tetapi jalan di sekitar Bendung Wilalung masih bisa dilewati. Air tidak sampai melebar ke pemukiman warga,” ucapnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler