Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Soal banjir yang terjadi di perbatasan Desa Temulus-Kesambi, Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, akhirnya ditanggapi Kades Temulus. Menurutnya warga tidak bisa semata-mata menyalahkan keberadaan kolam ikan yang ada disana.

Kepala Desa Temulus, Suharto mengatakan pembangunan kolam ikan tersebut menelan biaya sebesar Rp 200 juta menggunakan APBDes Temulus tahun 2021. Luas kolam ikan itu mencapai 1,5 hektar.

”Soal saluran memang belum ada di area selatan kolam ikan. Tetapi kami sudah membangun saluran air di sebelah baratnya,” katanya, Minggu (17/3/2024).

Menurutnya tidak adil ketika permasalahan banjir disangkutkan dengan keberadaan kolam ikan milik Pemdes Temulus tersebut. Munculnya banjir di area perbatasan Desa Kesambi dan Desa Temulus menurutnya memang karena curah hujan yang tinggi.

”Jangan hanya menyalahkan Pemdes Temulus. Ketinggian air karena curah hujan. Soal saluran sudah kami upayakan dengan membangun saluran di sisi barat,” tegasnya.

Sebelumnya, warga Desa Kesambi, mengeluhkan keberadaan kolam ikan milik Pemdes Temulus tersebut. Warga menilai saluran kolam ikan yang tidak maksimal menimbulkan banjir di area perbatasan Desa Kesambi dengan Desa Temulus.

Bahkan, warga Desa Kesambi sempat menggelar aksi demo di area kolam ikan yang berdiri di atas bondo desa di RT 03, RW 03 Desa Temulus pada Jumat (15/3/2024). Tepatnya di perbatasan antara Desa Kesambi dengan Desa Temulus.

Tokoh masyarakat Desa Kesambi, Nor Hadi mengatakan kolam ikan tersebut belum memiliki saluran air yang memadai. Sehingga ketika musim hujan tiba, air menjadi limpas dan menyebabkan banjir di kawasan perbatasan Desa Kesambi hingga Desa Temulus dengan ketinggian sepinggang orang dewasa.

”Akibat keberadaan kolam ikan ini yang tidak ada salurannya, air menjadi tertahan dan menggenangi kawasan permukiman warga di perbatasan Desa Kesambi dan Desa Temulus ini,” katanya saat itu.

Pihaknya menjelaskan, sebenarnya dari Pemdes Temulus sudah membuatkan saluran sekitar satu meter di sebelah barat kolam ikan atau tepatnya di Desa Temulus. Namun, warga Desa Kesambi menginginkan adanya pembuangan saluran air lagi di sisi selatan kolam ikan.

”Silakan Pemdes Temulus memanfaatkan lahan produktif untuk dijadikan kolam ikan tetapi tolong AMDAL (Analisis dampak lingkungan, red) diperhatikan. Kami sudah beberapa kali menanyakan hal ini ke Pemdes Temulus maupun ke Pemdes Kesambi tetapi tidak ada tindakan,” sambungnya.

Menurutnya, saluran yang dibuat oleh Pemdes Temulus di sebelah barat tidak maksimal. Sehingga ketika banjir dan curah hujan tinggi limpasan air menggenangi area permukiman warga.

Anggota BPD Desa Kesambi, Safik mengatakan, sebelum adanya kolam ikan tersebut kawasan perbatasan Desa Kesambi dengan Desa Temulus itu memang sudah sering tergenang air. Akan tetapi, ketinggian air tidak sampai selutut serta masih dapat dilintasi sepeda motor.

”Sebelum ada kolam ikan kami nyaman-nyaman saja. Genangan air ada tetapi tidak sampai setinggi ini dan biasanya satu jam surut dan sepeda motor masih bisa lewat,” katanya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler