Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Korban banjir Kudus saat ini terus bertambah. Salah satunya dari kalangan ibu hamil. Hingga saat ini kebutuhan susu dan vitamin masih belum tercukupi dan butuh uluran tangan para dermawan.

Pantauan Murianews.com di dua lokasi pengungsian, setidaknya ada empat ibu hamil yang turut mengungsi. Dari empat ibu hamil tersebut, tiga di antaranya berusia delapan dan sembilan bulan. Sedangkan satu lainnya masih enam bulan.

Umi Sarih, pengungsi asal RT 03, RW 01, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan mengaku terpaksa mengungsi ke Aula DPRD Kudus lantaran rumahnya tergenang air. Ketinggian air setinggi pinggang orang dewasa.

Sementara usia kandungannya sudah sembilan bulan. Berdasarkan hari perkiraan lahir (HPL) yang ada, buah hatinya akan lahir di bulan Maret ini.

”Saya mengungsi sejak kemarin, Jumat (15/3/2024). Saat itu ketinggian air di kediamannya sepinggang,” katanya, Sabtu (16/3/2024) malam. 

Saat proses evakuasi dirinya berjalan dari rumah melewati banjir untuk dapat menuju ke mobil evakuasi. Dirinya memilih mengungsi agar lebih dekat dengan area rumah sakit tempatnya bersalin.

”Untuk usia kandungan saya sembilan bulan dengan perkiraan lahir akhir Maret ini. Saya mengungsi per kemarin karena sudah tiga hari terendam banjir,” katanya.

Namun, pilihan mengungsi belum memberikan kenyaman baginya. Dirinya mengaku belum mendapatkan asupan nutrisi untuk bati di kandungannya, khususnya susu dan vitamin

”Untuk kondisi saya sehat dan tensi normal. Tetapi untuk susu dan asupan nutrisi di sini belum ada,” terangnya.

Hal senada diungkapkan pengungsi asal Desa Jati Wetan, Yeni Mariana yang tengah hamil sembilan bulan. Ia terpaksa mengungsi di aula Balai Desa Jati Wetan sejak Kamis (14/3/2024) lantaran air terus meninggi. 

”Ketinggian air di rumah sudah seperut di halaman rumah. Untuk susu dan vitamin ketinggalan di rumah,” katanya.

Dirinya menjelaskan Hari Perkiraan Lahir (HPL) dirinya 27 Maret ini. Terkait kesehatan dirinya tensinya normal usai diperiksa petugas kesehatan pada hari ini.

”Tadi sudah diperiksa petugas kesehatan tensinya normal. Untuk susu belum dapat,” ujarnya.

Di tempat pengungsuan tersebut, selain dirinya juga ada dua ibu hamil lagi. Dua ibu hamil tersebut Lintang Aulia Putri dan Putri Sri Puasari. Keduanya tercatat sebagai warga Desa Jati Wetan

Lintang yang sedang mengandung delapan bulan mengaku tidak sempat membawa susu dan vitamin tambah darah. Sejauh ini, ia mengaku belum mendapat susu. Namun, untuk obat-obatan dirinya sudah diberi petugas kesehatan.

”Untuk vitamin sudah minta ke petugas kesehatan. Perkiraan HPL (Hari Perkiraan Lahir, red) pada 9 April ini,” ujarnya.

Sementara Putri yang sedang hamil enam bulan itu juga mengaku belum mendapatkan asupan nutrisi dan susu untuk kandungannya.

”Belum dapat asupan nutrisi. Kalau biasanya di rumah ya minum susu dan vitamin. Tetapi kemarin saat dievakuasi tidak sempat bawa. Tapi saya bisa memaklumi karena tidak hanya kita yang butuh penanganan,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Darsono mengaku akan mengupayakan kebutuhan gizi untuk ibu hamil di pengungsian. Pihaknya juga bakal mengusahakan ketersediaan susu.

”Asupan gizi untuk ibu hamil akan kami upayakan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan petugas kesehatan di tiap-tiap posko,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan petugas kesehatan di masing-masing posko dengan tiga sif. Sehingga dapat memantau kondisi kesehatan pengungsi.

”Kami pantau terus dan di tiap-tiap posko ada petugas kesehatan yang berjaga dengan sistem sif,” imbuhnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler