Busana Lokal Kudus Tergerus Impor, Ini Harapan Pegiat Fashion
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 18 April 2024 14:44:00
Murianews, Kudus – Pengamat dan pegit fashion asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Aris Magenta menilai busana lokal tergerus dengan impor dari negara Cina. Busana perempuan dan kerudung yang dijual di Pasar Kliwon membuat produk lokal semakin ditinggalkan.
Dia menyampaikan, harga kerudung impor dari Cina di Pasar Kliwon hanya Rp 10 ribu. Harga tersebut dinilai terlalu murah sehingga merusak harga pasar produk lokal.
”Pedagang busana perempuan dan kerudung di Pasar Kliwon banyak yang tergerus barang impor dari Cina. Terutama kerudung harganya bisa Rp 10 ribu, sedangkan produk lokal Rp 30 ribu,” katanya, Kamis (18/4/2024).
Aris menilai, produk impor tersebut kualitasnya masih di bawah produk lokal. Sedangkan produk lokal memiliki kualitas yang lebih baik.
”Konsumen mengejarnya hanya harga yang murah. Biasanya produk yang sama sudah dikemas. Tetapi harganya beda, produk Cina harganya Rp 60 ribu, produk lokal harganya Rp 200 ribu,” sambungnya.
Menurut Aris, produsen lokal tidak dapat menurunkan harga seperti produk lokal. Dirinya menjelaskan, harga yang diberikan pedagang lokal sudah sesuai dengan kualitas.
”Harga dari pedagang lokal sebenarnya tidak terlalu mahal. Permasalahannya itu ada di harga impor yang merusak pasar,” terangnya.
Pihaknya juga meminta adanya dukungan dari pihak swasta dan Pemkab Kudus. Yakni dengan cara memperbanyak event fashion di Kota Kretek.
”Kami sebagai pegiat fashion ya inginnya ada event fashion sesering mungkin untuk mengenalkan brand lokal Kudus,” ujarnya.
Dirinya berharap adanya dukungan dari swasta dan Pemkab Kudus bisa semakin mengenalkan brand lokal Kudus. Sehingga brand lokal di Kudus semakin dikenal.
”Kalau brand lokal dikenal, masyarakat yang tadinya cenderung memilih produk impor bisa beralih ke produk lokal,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Kretek memiliki fashion yang tidak kalah dengan produk impor. Terlebih di Kota Kretek saat ini juga sudah ada 150 brand busana.
”Kalau busana produk lokal Kabupaten Kudus dikenal kan bisa mengangkat nama Kabupaten Kudus juga,” imbuhnya.
Editor: Dani Agus



