Bertemu Presiden Israel, Stafsus Pj Bupati Kudus Dinonaktifkan
Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 18 Juli 2024 12:31:00
Murianews, Kudus – Staf khusus (stafsus) Pj Bupati Kudus, Munawir Aziz dinonaktifkan dari jabatannya per hari ini, Kamis (18/7/2024). Hal ini lantaran Munawir bersama dengan empat tokoh muda NU lainnya bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, hingga membuat kegaduhan di Indonesia.
Pj Bupati Kudus, HM Hasan Chabibie menyampaikan, keputusan penonaktifan stafsusnya itu diambil usai Munawir Aziz diminta klarifikasi olehnya.
”Mas Munawir sudah saya minta klarifikasi. Dia sudah meminta maaf, sudah klarifikasi ke saya dan per hari ini sudah nonaktif sebagai stafsus Pemkab Kudus,” katanya, Kamis (18/7/2024).
Perihal alasan penonaktifan stafsusnya itu, Hasan tidak berkomentar banyak. Namun, menurutnya pertemuan dengan Israel melukai perasaan umat muslim.
”Apa yang dia lakukan kemarin itu melukai perasaan umat muslim terkait konflik Israel dengan Palestina,” sambungnya.
Ia menjelaskan, per hari ini stafsusnya itu sudah nonaktif. Terkait berbagai hal yang diklarifikasi, Pj Bupati tidak menjelaskan secara detail.
Sementara sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meminta lima tokoh muda NU yang sempat menemui Presiden Israel Isaac Herzog untuk mengundurkan diri atau dipecat dari kepengurusan NU.
Kelima tokoh muda NU yang dimaksud yakni, Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa) yang juga Stafsus Pj Bupati Kudus, Sukron Makmun (PWNU Banten), Izza Annafisah Dania dan Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), serta Zainul Maarif (Unusia).
”Pilihannya mengundurkan diri atau dimundurkan dari organisasi. Jadi, saya minta mereka segera memilih,” kata Gus Ipul seperti dinukil dari Antara, Kamis (18/7/2024).
Gus Ipul menilai, pemberhentian kelima orang itu dari pengurusan NU dilakukan agar dapat menjadi pembelajaran. Dengan begitu, kejadian itu tak terulang lagi kelak.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu menyebut PBNU telah meminta lembaga dan badan otonom tempat bersangkutan mengabdi untuk mengambil tindakan tegas atas pelanggaran itu.
”(ada) Dua pilihan mengundurkan diri atau diberhentikan,” kata dia.
Gus Ipul menyebut, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya telah memanggil satu di antara kelima tokoh muda NU itu.
Sementara, empat orang lainnya telah dipanggil masing-masing ketua lembaga dan badan otonom tempat mereka jadi pengurus.
”Satu orang telah dimintai keterangan oleh Ketum langsung dan sisanya sudah dimintai keterangan oleh ketua lembaga masing-masing,” kata dia.
Dari hasil tabayyun itu, kelima tokoh muda NU itu menyebut kedatangannya ke Israel sama sekali bukan mewakili lembaga maupun organisasi NU.
Keberangkatan mereka ke Israel dibiayai oleh sebuah LSM yang dalam undangannya tertera agenda dialog antariman. Undangan tersebut juga disebut tidak ada jadwal untuk bertemu Presiden Israel.
Dalam klarifikasinya, mereka beralasan keberangkatan itu bertujuan untuk turut serta menciptakan perdamaian antara Israel dan Hamas.
Gus Ipul menyebut, kelima tokoh muda NU itu juga telah mengakui kesalahannya. Namun bagaimanapun, kepergian mereka ke Israel tetap melanggar ketentuan NU.
Editor: Cholis Anwar



