Program Makan Siang Gratis, Sekolah di Kudus Mulai Data Siswa
Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 24 Juli 2024 12:04:00
Murianews, Kudus – Sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mulai melakukan pendataan ulang terkait jumlah siswa. Data ini akan diserahkan ke pemerintah pusat untuk program makan siang gratis.
Penjabat Bupati Kudus, HM Hasan Chabibie menyampaikan, program makan siang gratis tersebut masih berupa wacana. Pihaknya masih menunggu kabar lebih lanjut.
”Kami masih menunggu. Saat ini kami siapkan terlebih dahulu data-data jumlah peserta didik dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan SMK,” katanya, Selasa (23/7/2024).
Dia juga mengatakan jika data tersebut hingga saat ini masih belum rampung. Namun, pihaknya akan mulai mendapatkan data secara keseluruhan Agustus mendatang.
”Data fiks terkait jumlah siswa jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK juga masih proses. Biasanya kalau tahun ajaran baru Juli, kami baru bisa dapatkan data fiksnya Agustus. Data yang sudah fiks itu nanti kami serahkan ke pusat” imbuhnya.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait program makan siang gratis. Pihaknya masih menunggu kabar lanjutan.
”Di daerah belum ada informasi tersebut. Masih simpang siur apakah mekanismenya menggunakan dana BOS atau gimana belum tahu,” ucapnya.
Kepala SD 1 Barongan, Rizky Oktavian menyampaikan sampai saat ini belum ada petunjuk apa pun. Ia mengapresiasi apabila program tersebut terlaksana.
”Kalau memang mekanismenya menggunakan dana BOS perlu ada tambahan anggarannya. Karena kalau menggunakan nominal dana BOS yang sama kemudian harus dialokasikan untuk makan bergizi tentunya tidak cukup dananya,” terangnya.
Ia menjelaskan, apabila makan siang gratis jadi diterapkan menggunakan dana BOS maka harus ada penambahan nominal anggaran. Sehingga tidak mengganggu penggunaan dana bos untuk kebutuhan semestinya seperti membayar wifi sekolah, membayar guru honorer, dan hal lainnya sesuai peruntukan sebenarnya.
”Kalau memang jadi direalisasikan, harus ada anggarannya sendiri. Jangan membebani anggaran dana BOS. Apabila memang menggunakan dana BOS, sebaiknya nominalnya ditambah,” ujarnya.
Ia menambahkan, program makan bergizi tersebut hendaknya tidak sekadar berjalan saja. Melainkan harus diperhatikan dengan benar gizinya.
”Mohon bisa disesuaikan juga menunya harus empat sehat lima sempurna. Jangan sebatas asal makan-makan saja,” imbuhnya.
Editor: Cholis Anwar



