Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, Nuryanto memberikan pemahaman terkait gejala cacar monyet. Hal itu bertujuan agar masyarakat tahu. Di lain sisi, apabila mengalami gejala tersebut dapat segera mengambil tindakan.

Nuryanto menjelaskan, monkey pox atau cacar monyet disebabkan oleh monkeypox virus (MPV). Ia menyampaikan, saat ini di Indonesia telah terdapat 88 kasus yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau. Sementara di Kabupaten Kudus kasusnya masih nihil.

Meski belum ada kasus, ia meminta masyarakat untuk waspada. Salah satunya dapat dilakukan dengan memahami gejala cacar monyet.

”Biasanya ditandai dengan demam yang melebihi 38 derajat Celcius. Kemudian muncul ruam setelah satu hingga tiga hari,” katanya, Sabtu (31/8/2024).

Perkembangan ruamnya lebih lambat dibandingkan dengan saat terpapar cacar air. Yakni berkisar tiga hingga empat pekan.

”Kemunculan ruam berada di sekitar alat kelamin, anggota tubuh seperti tangan, telapak tangan, anus, wajah, dan bagian lainnya,” sambungnya.

Ia menjelaskan, penyebab cacar monyet ini adanya kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Selain itu dapat terjadi dari kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terkontaminasi.

”Bisa disebabkan oleh percikan air liur dari penderita. Biasanya terjadi dari kontak erat seseorang yang tinggal di satu rumah dengan penderita,” terangnya.

Penularan cacar monyet juga dapat terjadi dari kontak langsung melalui hubungan seks dengan penderita. Penyakit ini juga dapat ditularkan dari ibu hamil ke bayi.

”Penularannya melalui cairan ketuban, ASI, dan darah,” ucapnya.

Namun, ada pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari cacar monyet ini. Yakni melalui konsumsi daging yang dimasak dengan matang dan menghindari kontak langsung dengan hewan yang menularkan penyakit cacar monyet.

”Penderita cacar monyet kami sarankan untuk melakukan isolasi mandiri,” imbuhnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler