Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Para pedalang di kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengeluhkan minimnya acara pementasan wayang. Hal ini berdampak langsung pada keberlangsungan budaya dan regenerasi talenta pedalang muda yang saat ini semakin banyak.  

Dalang asal Kabupaten Kudus, Ki Tetuko Timur Nugroho mengatakan, terdapat banyak dalang potensial di Kudus, terutama yang berusia antara 17 hingga 30 tahun.

Saat ini, terdapat sekitar 15 dalang muda yang aktif dalam pementasan wayang, namun potensi mereka belum sepenuhnya terlihat karena keterbatasan acara pagelaran.

”Sebenarnya banyak dalang potensial di Kabupaten Kudus, tetapi mereka belum terlihat karena minimnya pagelaran,” ujar Ki Tetuko beberapa hari lalu.

Dia berharap Pemkab Kudus bisa menyediakan ruang bagi para dalang untuk menggelar pertunjukan wayang secara rutin. Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah menyediakan tempat khusus bagi pegiat budaya untuk mengekspresikan diri secara maksimal.

”Saat ini sudah ada tempat untuk kegiatan budaya, tetapi saya rasa belum optimal dalam penggunaannya,” lanjutnya.

Lebih jauh, Ki Tetuko menekankan jika pentas wayang tidak hanya penting untuk pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sumber penghasilan bagi para dalang yang sebagian besar tidak memiliki pekerjaan tetap. Ia berharap agenda pementasan tidak hanya digelar setahun sekali.

”Kami berharap ada perhatian lebih untuk kami, khususnya dalam memberikan ruang untuk pentas. Saya sarankan jangan hanya ada acara tahunan saja,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Wahyudi, menyampaikan bahwa di Kudus terdapat 54 dalang, namun hanya 15 yang masih aktif tampil.

Wahyudi menjelaskan bahwa pihaknya telah berusaha memberikan tempat bagi para dalang melalui beberapa acara, seperti peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) dan berbagai gelaran yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.

”Selain dari Disbudpar Kudus, OPD lain juga turut memfasilitasi, salah satunya melalui sosialisasi cukai yang biasanya menghadirkan pertunjukan ketoprak,” jelas Wahyudi.

Editor: Cholis Anwar

Komentar