Masjid yang berdiri megah ini memiliki area dalam yang luas serta fasilitas parkir yang cukup besar untuk menampung kendaraan para jemaah. Keberadaan masjid ini menjadi bagian penting dalam sejarah Islam di Kudus dan sekitarnya.
Menurut Abdul Wahid, sejarah masjid ini berkaitan erat dengan perjalanan dakwah Sunan Kalijaga.
Awalnya, Sunan Kalijaga diminta oleh Sunan Bonang untuk menyebarkan agama Islam di kawasan Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kudus. Kemudian, dakwah tersebut dilanjutkan oleh putranya, Hasan Munadi.
”Selanjutnya, Hasan Munadi diminta oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Semarang,” ungkap Abdul Wahid, Senin (3/3/2025).
Hasan Munadi memiliki lima anak, yaitu Hasan Dipuro, Joko Zainal Arifin, Abdullah, Sukowati, dan Syeh Badruddin.
Murianews, Kudus – Masjid Wali Joko Zainal Arifin yang berlokasi di Dukuh Buloh, RT 04, RW 08, Desa Puyoh, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, memiliki nilai sejarah yang kuat.
Masjid ini didirikan oleh Wali Joko Zainal Arifin, cucu dari Sunan Kalijaga, seorang ulama besar yang berperan penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.
Masjid yang berdiri megah ini memiliki area dalam yang luas serta fasilitas parkir yang cukup besar untuk menampung kendaraan para jemaah. Keberadaan masjid ini menjadi bagian penting dalam sejarah Islam di Kudus dan sekitarnya.
Pengurus Masjid Wali Joko Zainal Arifin, Abdul Wahid menjelaskan, masjid ini telah berdiri sejak era penjajahan Belanda. Nama masjid diambil dari sosok Wali Joko Zainal Arifin, yang dikenal sebagai tokoh penyebar agama Islam di daerah tersebut.
Menurut Abdul Wahid, sejarah masjid ini berkaitan erat dengan perjalanan dakwah Sunan Kalijaga.
Awalnya, Sunan Kalijaga diminta oleh Sunan Bonang untuk menyebarkan agama Islam di kawasan Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kudus. Kemudian, dakwah tersebut dilanjutkan oleh putranya, Hasan Munadi.
”Selanjutnya, Hasan Munadi diminta oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Semarang,” ungkap Abdul Wahid, Senin (3/3/2025).
Hasan Munadi memiliki lima anak, yaitu Hasan Dipuro, Joko Zainal Arifin, Abdullah, Sukowati, dan Syeh Badruddin.
Pendirian Masjid...
Salah satu putranya, Joko Zainal Arifin, kemudian mendirikan Masjid Wali Joko Zainal Arifin di daerah Puyoh, Dawe.
Seiring berjalannya waktu, masjid ini telah mengalami dua kali pemugaran. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1965 akibat bencana angin ribut yang menyebabkan mustaka (puncak kubah) masjid terbang hingga ke Dukuh Bakaran, Desa Lau.
Pemugaran kedua dilakukan pada tahun 2014 dalam skala kecil tanpa mengubah bentuk asli masjid.
”Pada tahun 2014 pemugaran hanya sebatas perbaikan tanpa mengubah ornamen asli masjid,” jelas Abdul Wahid.
Masjid Wali Joko Zainal Arifin hingga kini masih aktif digunakan untuk ibadah salat lima waktu serta kegiatan keagamaan, terutama selama bulan Ramadan. Masjid ini memiliki luas 344 meter persegi dan dapat menampung sekitar 500 jemaah.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar.
”Masjid ini masih digunakan untuk salat berjamaah dan di bulan Ramadan juga diisi dengan berbagai kegiatan religi,” tambahnya.
Editor: Cholis Anwar