Ada yang berjalan kaki hingga mengenakan sepeda. Mereka tetap menerjang genangan meski harus melepas alas kakinya.
Siswa-siswinya, dikatakannya sudah terbiasa jika hanya genangan air. Asalkan airnya masih di bawah pinggang anak-anak akan tetap berangkat. Ada yang berangkat sendiri ada yang diantar orang tua
”Siswa tetap masuk sekolah. Area yang tergenang air hanya akses jalan menuju sekolah saja. Selain itu air hanya masuk sampai area halaman sekolah,” katanya, Selasa (11/3/2025).
Dirinya menjelaskan, genangan air di area jalan akses menuju sekolah merupakan limpasan dari Bandung Wilalung dan Bendungan Klambu dan mengarah ke Sungai Wulan.
”Kemudian meluap dan meluber ke area jalan menuju ke sekolah. Meski tergenang tetapi masih bisa dilewati,” terangnya.
Ia menambahkan, anak-anak tetap berangkat sekolah untuk mendapatkan haknya mendapatkan ilmu dari guru.
Murianews, Kudus – Akses jalan di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus tergenang air limpasan sungai pada Selasa (11/3/2025) pagi. Meski demikian siswa SD 1 Setrokalangan tetap semangat berangkat ke sekolah.
Ada yang berjalan kaki hingga mengenakan sepeda. Mereka tetap menerjang genangan meski harus melepas alas kakinya.
Kepala SD 1 Setrokalangan, Sofi'i menjelaskan siswanya sebanyak 98 orang mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 tetap berangkat ke sekolah. Siswa juga mengikuti kegiatan belajar di kelas seperti biasanya.
Siswa-siswinya, dikatakannya sudah terbiasa jika hanya genangan air. Asalkan airnya masih di bawah pinggang anak-anak akan tetap berangkat. Ada yang berangkat sendiri ada yang diantar orang tua
”Siswa tetap masuk sekolah. Area yang tergenang air hanya akses jalan menuju sekolah saja. Selain itu air hanya masuk sampai area halaman sekolah,” katanya, Selasa (11/3/2025).
Dirinya menjelaskan, genangan air di area jalan akses menuju sekolah merupakan limpasan dari Bandung Wilalung dan Bendungan Klambu dan mengarah ke Sungai Wulan.
”Kemudian meluap dan meluber ke area jalan menuju ke sekolah. Meski tergenang tetapi masih bisa dilewati,” terangnya.
Ia menambahkan, anak-anak tetap berangkat sekolah untuk mendapatkan haknya mendapatkan ilmu dari guru.
Tetap berlangsung...
”Kami juga beberapa kali mengadakan sosialisasi tanggap bencana ke anak-anak. Anak-anak juga tidak pernah terbebani berangkat ke sekolah melintasi genangan air. Guru juga sering memberikan motivasi,” imbuhnya.
Hal senada diutarakan Korwil Pendidikan Wilayah Kecamatan Kaliwungu, Heru Sulistiyono. Ia menjelaskan, pada hari ini proses belajar mengajar tetap berlangsung.
”Akses jalannya masih tergenang tetapi bisa dilewati sehingga anak-anak tetap masuk sekolah. Biasanya itu kalau aksesnya tidak bisa dilewati barulah anak-anak tidak ke sekolah,” ujarnya.
Ia menambahkan, menurutnya anak-anak sudah terbiasa dengan genangan air. Sehingga kegiatan belajar tetap berlangsung.
”Anak-anak di Desa Setrokalangan sudah biasa dengan genangan air. Asalkan akses jalan masih bisa untuk dilewati anak-anak pasti berangkat,” imbuhnya.
Terpisah, Kasi Kedaruratan BPBD Kudus, Ahmad Munaji menyampaikan akses jalan di Desa Setrokalangan memang kerap tergenang air setiap ada luberan dari Sungai Wulan. Hal itu bergantung dengan kondisi elevasi yang terdapat pada Bendungan Klambu dan debit air di Bendungan Wilalung.
”Genangan air di Setrokalangan itu berasal dari limpasan Sungai Wulan. Tetapi biasanya juga melihat debit air di Bendungan Klambu dan Bendungan Wilalung. Kalau debit airnya di bendungan tersebut tidak terlalu tinggi juga tidak terjadi limpasan air ke Setrokalangan,” imbuhnya.