Wujudkan Swasembada Beras, Belitung Kembangkan Padi Trisakti
Zulkifli Fahmi
Senin, 13 Mei 2024 20:29:00
Murianews, Belitung – Sebagai upaya mewujudkan swasembada beras di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pemerintah setempat mulai mengembangkan padi varietas trisaksi.
Penjabat (Pj) Bupati Belitung, Yuspian mengatakan, pihaknya telah memulai percontohan penerapan padi trisakti tersebut. Ia menjelaskan, padi trisakti dipilih karena memiliki waktu panen yang lebih cepat dan dapat menghasilkan panen cukup besar.
Yuspian menjelaskan, padi trisakti merupakan benih unggul yang dibudidayakan menggunakan Mikroba Google (Migo) dan tanpa pestisida kimia sehingga lebih sehat dikonsumsi masyarakat.
”Teknik menanam padinya menggunakan teknologi terbaru yakni mikroba tidak menggunakan pupuk sehingga yang dihasilkan adalah padi organik,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024).
Rencananya, budidaya padi trisakti mulai dilakukan di musim tanam waktu dekat ini. Penanaman nantinya dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung.
Pada uji coba atau piloting, pihaknya berencana menggunakan lahan seluas lima hektare terlebih dahulu. Percobaan itu rencananya dilakukan di persawahan Desa Perpat, Kecamatan Membalong.
Yuspian menyampaikan, apabila upaya berhasil, maka pihaknya akan menerapkan penanaman padi trisakti di lahan pertanian Kabupaten Belitung secara menyeluruh.
Upaya itu dilakukan guna meningkatkan produktivitas padi petani dan swasembada beras bisa terwujud.
Mengklaim, usia panen padi trisaksi hanya membutuhkan waktu 70 hari, sementara padi varietas umumnya mencapai 100 hari. Hasil panen padi trisakti juga diklaim bisa mencapai 16,5 ton per hektare.
”Karena kalau dari yang sudah dilakukan dan teruji, produksi padi ini jumlahnya jauh lebih besar bisa mencapai 16,5 ton per hektare sementara produksi padi petani di Belitung saat ini hanya empat ton per hektare," ujarnya.
Yuspian menambahkan, rencana pengembangan padi varietas trisakti ini telah disampaikan dan disosialisasikan kepada para petani di wilayah itu.
“Kami sudah sosialisasikan sejak awal dengan mengadakan pertemuan dengan petani kami mencoba untuk mendatangkan bibit sesegera mungkin petani dan penyuluh akan kami latih dengan baik seperti acara cara bertanam padi dengan mikroba dan kami akan lihat hasilnya seperti apa," katanya.
Ia berharap, upaya ini membuahkan hasil dalam mewujudkan rencana swasembada beras di daerah itu.
”Ini adalah sebagai rencana jangka panjang untuk mengatasi inflasi beras selain upaya jangka pendek yang bisa kami lakukan sekarang ini seperti mengatur ketersediaan dan suplai beras di tingkat distributor,” ujarnya.



