BKKBN Luncurkan Sekolah Lansia di Maluku
Zulkifli Fahmi
Rabu, 29 Mei 2024 08:31:00
Murianews, Ambon – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan sekolah lansia pertama di Kabupaten Maluku Tenggara. Sekolah lansia itu berlokasi di Ohoi atau Desa Warlilir, Kecamatan Kei Kecil.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, sekolahh lansia di Maluku Tenggara itu merupakan pendidikan nonformal bagi masyarakat lanjut usia. Keberadaan sekolah itu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan keluarga lansia guna mengangkat kualitas hidup.
”Saya apresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan seluruh jajarannya, para tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat Maluku Tenggara yang telah mendukung program ini. Terutama para ibu bapak senior lansia yang sudah sepuh tetapi semangatnya masih luar biasa,” ujar Hasto seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).
Hasto menjelaskan, sekolah lansia itu merupakan salah satu program BKKB, Bina Keluarga Lansia (BKL). Keberadaannya pun bakal terus digalakkan.
”Ini luar biasa karena selama jadi kepala BKKBN baru kali ini saya meresmikan BKL di Ohoi Wearlilir, dan bisa tatap muka bahkan foto bersama, tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” kata dia
Di sekolah itu, para lansia akan mengikuti kurikulum selama enam bulan belajar. Pembelajarannya yakni memahami metode kesehatan dan bekal ketrampilan kehidupan lansia. Harapannya, para lansia ke depannya tak menjadi beban bagi keluarga dan anak cucu.
Sementara itu, Pj Bupati Maluku Tenggara Jasmono mewakili masyarakat setempat mengapresiasi serta menyampaikan terima kasih atas kunjungan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan rombongan di Bumi Lar Wul Ngabal.
”Hari ini kita juga telah menandatangani nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan perguruan tinggi di Maluku Tenggara di bidang program kependudukan dan keluarga berencana serta percepatan penurunan stunting," kata dia.
Menurut dia, hal ini merupakan bentuk komitmen bahwa masalah kependudukan dan keluarga berencana serta penurunan stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
Murianews, Ambon – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan sekolah lansia pertama di Kabupaten Maluku Tenggara. Sekolah lansia itu berlokasi di Ohoi atau Desa Warlilir, Kecamatan Kei Kecil.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, sekolahh lansia di Maluku Tenggara itu merupakan pendidikan nonformal bagi masyarakat lanjut usia. Keberadaan sekolah itu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan keluarga lansia guna mengangkat kualitas hidup.
”Saya apresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan seluruh jajarannya, para tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat Maluku Tenggara yang telah mendukung program ini. Terutama para ibu bapak senior lansia yang sudah sepuh tetapi semangatnya masih luar biasa,” ujar Hasto seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/5/2024).
Hasto menjelaskan, sekolah lansia itu merupakan salah satu program BKKB, Bina Keluarga Lansia (BKL). Keberadaannya pun bakal terus digalakkan.
”Ini luar biasa karena selama jadi kepala BKKBN baru kali ini saya meresmikan BKL di Ohoi Wearlilir, dan bisa tatap muka bahkan foto bersama, tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” kata dia
Di sekolah itu, para lansia akan mengikuti kurikulum selama enam bulan belajar. Pembelajarannya yakni memahami metode kesehatan dan bekal ketrampilan kehidupan lansia. Harapannya, para lansia ke depannya tak menjadi beban bagi keluarga dan anak cucu.
Sementara itu, Pj Bupati Maluku Tenggara Jasmono mewakili masyarakat setempat mengapresiasi serta menyampaikan terima kasih atas kunjungan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dan rombongan di Bumi Lar Wul Ngabal.
”Hari ini kita juga telah menandatangani nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan perguruan tinggi di Maluku Tenggara di bidang program kependudukan dan keluarga berencana serta percepatan penurunan stunting," kata dia.
Menurut dia, hal ini merupakan bentuk komitmen bahwa masalah kependudukan dan keluarga berencana serta penurunan stunting tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.