Pilgub DKI Jakarta
Rocky Gerung Soal Sinyal PDIP Usung Anies di Pilgub DKI Jakarta
Zulkifli Fahmi
Senin, 10 Juni 2024 16:11:00
Murianews, Jakarta – Pengamat politik Rocky Gerung turut mengomentari sinyal kemungkinan PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta.
Sinyal itu salah satunya disuarakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut Anies Baswedan merupakan figure yang menarik untuk Pilgub Jakarta.
Menurut Rocky Gerung, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Meskipun, Anies dan PDIP selalu digambarkan tidak mungkin bersatu secara ideologi.
”Karena Anies diasuh di wilayah agamis, kira-kira begitu tuh ada politik Islam di belakangnya. Bahkan dianggap politik Arab, itu apa Satir yang juga ngaco sebetulnya,” kata Rocky, seperti dikutip dari YouTube miliknya, Rocky Gerung Official, Senin (10/6/2024).
Namun, ia menekankan, usai Pilpres 2024, berlaku prinsip politic is the art of attacking the impossible atau politik adalah seni untuk melawan ketidakmungkinan yang tidak mungkin dikalahkan. Itu termasuk peluang bersatunya PDIP dengan Anies dalam satu poros.
”Dan itu yang mungkin, menjadi kegembiraan Anies termasuk Puan. Tuh kan biasanya orang Politics is the art of the possible yang mungkin. Oh ini yang tidak mungkin. Justru yang menarik itu karena keadaan berubah,” katanya.
Rocky Gerung pun mengaku tertarik untuk melihat pemainan isu yang dilemparkan PDIP. Sebab, Anies tak bisa melempar sinyal yang sama karena tak memiliki partai politik.
”Yang memainkan sinyal itu pasti bukan Anies. Karena Anies partainya enggak ada kok,” ujarnya.
Ia kemudian menilai, PDIP yang saat ini tidak memiliki Presiden, tetap akan memegang kendali DPR. Di mana, di lembaga itu, keputusan politik dapat digerakkan. Bahkan, bisa berdampak pada Jakarta.
Dengan menyeluarkan sinyal itu, Rocky Gerung menambahkan tentunya, PDIP dan Anies akan dalam satu kapasitas yang sama untuk mengimbangi kekuasaan era Prabowo nanti.
”Itu bagus juga dan pasti itu yang bisa kita andalkan sebagai Balance yang bagus untuk menyatakan bahwa sudah ada kekuatan di luar kabinet Prabowo. Sementara Prabowo masih berupaya menyusun kabinet dan ingin mengendalikan semua hal melalui infiltrasi dari kekuasaan Pak Jokowi,” katanya.
Menurut Rocky Gerung, ada perbedaan antara konsep Prabowo dengan Jokowi dalam memimpin Republik Indonesia nantinya. Di mana, Jokowi ingin mengendalikan semua hal.
”Sementara konsep Pak Prabowo ingin membuktikan bahwa dia bisa membawa Indonesia ke arah kemakmuran dengan target 78 persen grow. Dan itu sebetulnya jadi kekhawatiran Pak Prabowo sekarang,” imbuuhnya.
Rocky Gerung pun kemudian menyebut, Jakarta tetap menjadi sinyal kuat meski sudah tak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota Negara.
”Tapi balik lagi pada Jakarta. Tetap Jakarta adalah sinyal apapun. Pindah apa tidak pindah tetap Jakarta menjadi perlambang dari persaingan politik. Di daerah mungkin ada persaingan politik tapi pasti tidak setajam Jakarta,” katanya.
Rocky berpendapat, dengan bersatunya PDIP dengan Anies bisa menjadi attacking the impossible. Dengan begitu, akan timbul keyakinan di mana sudah ada penyeimbang pemerintahan Prabowo.
”Timbul keyakinan bahwa, Oke politik nasional sudah ada pengimbang yaitu PDIP dan di dalamnya ada Anies sebagai lawan di Pilpres kemarin dengan Pak Prabowo,” katanya.



