Wanita Tewas Terikat Tanpa Celana Ditemukan di Saluran Air Bantul
Zulkifli Fahmi
Selasa, 25 Juni 2024 16:50:00
Murianews, Bantul – Wanita tewas terikat kembali terjadi. Kali ini, kasus tersebut terjadi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seorang wanita ditemukan tewas dengan tangan terikat di saluran air Jambean, Triwidadi, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menjelaskan kronologi penemuan mayat wanita terikat itu. Mulanya adanya warga yang mencium bau busuk saat melitas di sekitar saluran itu, Selasa (25/6/2024) pukul 08.00 WIB.
Karena curiga, warga tersebut kemudian mencari sumber bau busuk yang menyengat itu. Setelah dicek, ternyata ada mayat di dalam lubang saluran air yang sudah mongering tersebut.
Saksi kemudian menceritakan temuannya itu kepada warga lainnya dan dilaporkan ke Polsek Pajangan. Polisi dan petugas medis kemudian mendatangi lokasi.
’’Dari pemeriksaan, mayat ditemukan di dalam lubang dengan kedalaman sekitar 100 cm. Sedangkan posisinya terlentang dan kepala serta tangan tidak kelihatan. Untuk jenis kelaminnya perempuan,’’ ujarnya, dikutip dari Detik.com, Selasa (25/6/2024).
Hasil pemeriksaan tim medis, mayat tersebut telah meninggal lebih dari tiga hari. Namun, belum ada seminggu, kondisi mayat mulai membusuk.
Ciri-ciri korban adalah memiliki tinggi badan 155 cm, tidak mengenakan celana, dan mengenakan kaus biru yang disarungkan ke badan bagian atas.
’’Serta posisi tangan terikat di belakang punggung dengan menggunakan tali rafia. Tali pada tangan mayat itu ditali dengan simpul mati,’’ ucapnya.
Berdasarkan hasil identifikasi, korban diketahui bernama Ponirah (56), warga Polaman, Triwidadi, Pajangan, Bantul.
Polisi memastikan, Ponirah bukan merupakan korban pembunuhan. Pemeriksaan yang dilakukan, Ponirah ternyata mengalami gangguan kejiwaan. Ia selama ini tinggal bersama adiknya, Sukirman (52).
Dari keterangan Sukirman, kakaknya itu sudah pergi dari rumah sejak Iduladha. ’’Selain itu, Ponirah juga mengalami depresi,’’ ujarnya.
Adapun ikatan tali di tangan Ponirah sengaja dilakukan Sukriman karena keram mengamuk. Ponirah juga tak mau minum obat dan sering kambuh.
’’Nah, kalau kambuh itu suka melukai kambing milik tetangga dan akhirnya tangan Ponirah diikat oleh adiknya,’’ pungkasnya.



