Muhammadiyah Terima Konsesi Tambang, FOKAL IMM Siap Awasi
Zulkifli Fahmi
Senin, 29 Juli 2024 16:59:00
Murianews, Jakarta – Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) siap memantau dan mengawasi pengelolaan tambang yang dilakukan PP Muhammadiyah.
Sekjen PP FOKAL IMM Yusuf Warsyim mengatakan, pada situasi itu, FOKAL IMM akan menjalankan fungsinya dalam pengawasan sosial sebagai bagian dari elemen masyarakat.
’’Kami akan memantau dan mengawasi pengelolaan tambang yang dilakukan PP Muhammadiyah guna memastikan komitmen tambang untuk kesejahteraan masyarakat dan tidak merusak lingkungan terealisasi dengan baik,’’ katanya sebagaimana dinukil dari Antara, Senin (29/7/2024).
Diketahui, dalam konferensi pers mengumumkan keputusan pengelolaan tambang, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan ingin mewujudkan pengelolaan usaha pertambangan yang berpihak pada kesejahteraan sosial dan lingkungan.
Yusuf menyebut, komitmen itu harus betul-betul dijalankan. Dengan begitu, keputusan pengelolaan tambang yang dilakukan Muhammadiyah tak jadi masalah di kemudian hari.
’’Ini tentu sebagai komitmen yang sangat humanis dan populis, sejalan dengan kehendak konstitusi UUD 1945 dalam memanfaatkan sumber daya alam yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat dan memastikan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam,’’ kata dia.
Pihaknya sendiri menyambut baik keputusan PP Muhammadiyah yang menerima tawaran izin usaha pertambangan (IUP) atau konsesi tambang yang diberikan pemerintah.
Menurut Yusuf, keputusan itu merupakan langkah yang strategis, tidak hanya bagi persyarikatan, tetapi juga bagi umat dan bangsa.
Pihaknya pun bakal menyiapkan para ahli tambang dan sarjana tambang serta ahli bisnis pertambangan yang berasal dari alumni IMM untuk memperkuat tim pengelolaan tambang Muhammadiyah.
Sebelumnya diberitakan, PP Muhammadiyah mengumumkan secara resmi menerima IUP yang ditawarkan pemerintah. Keputusan itu setelah Muhammadiyah mencermati masukan, kajian, serta beberapa kali melakukan pembahasan di rapat pleno PP Muhammadiyah pada 13 Juli 2024.
Keputusan tersebut disebutkan berdasar pada kajian dan masukan yang komprehensif dari para ahli pertambangan, ahli hukum, majelis/lembaga di lingkungan PP Muhammadiyah, pengelola/pengusaha tambang, ahli lingkungan hidup, perguruan tinggi dan pihak-pihak terkait lainnya.
Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia itu juga berkomitmen untuk mewujudkan usaha tambang yang berpihak pada kesejahteraan sosial dan lingkungan.



