Rabu, 19 November 2025

Murianews, Yogyakarta – PP Muhammadiyah siap segera menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk membahas lokasi izin pertambangan yang diberikan pemerintah.

Diketahui, PP Muhammadiyah resmi memutuskan menerima tawaran pemerintah dalam pengelolaan izin usaha pertambangan (IUP) atau konsesi tambang usai Konsolidasi Nasional di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Minggu (28/7/2024).

’’Kami akan bicarakan dengan pemerintah, terutama dengan Pak Presiden Jokowi dan juga Pak Menteri Bahlil (Menteri Investasi) dan juga mungkin Menteri ESDM, lokasi mana yang diperuntukkan bagi Muhammadiyah,’’ kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti seperti dikutip dari Antara.

Selain kepastian lokasi, Muhammadiyah juga perlu mengetahui luasan lahan tambang yang diizinkan untuk dikelola. Meski begitu, mengacu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024, jenis usaha tambang yang bakal dikelola Muhammadiyah kemungkinan besar batubara.

’’Itu sementara yang kami terima, dari peraturan pemerintahnya juga menyebut seperti itu,’’ kata dia.

Setelah menerima konsesi tambang atau IUP dari pemerintah, PP Muhammadiyah bakal membentuk tim atau badan usaha khusus yang nantinya ditetapkan dalam Surat Keputusan PP Muhammadiyah.

’’Akan dibentuk badan usaha milik Muhammadiyah yang nanti namanya kita belum tahu, dan insyaallah kami memiliki pengalaman dan sumber daya manusia untuk mengelola itu,’’ ujar dia.

Dia menjelaskan badan usaha itu bakal dibahas bersama tim pengelola tambang Muhammadiyah yang telah dibentuk.

’’Jadi Muhammadiyah tidak bekerja sendiri, Muhammadiyah akan bermitra dengan lembaga-lembaga atau perusahaan-perusahaan yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan tambang,’’ kata dia.

Sebelumnya, PP Muhammadiyah mengumumkan menerima IUP yang ditawarkan oleh pemerintah setelah mencermati masukan, kajian, serta beberapa kali pembahasan pada rapat pleno PP Muhammadiyah pada 13 Juli 2024.

Keputusan tersebut disebutkan berdasar pada kajian dan masukan yang komprehensif dari para ahli pertambangan, ahli hukum, majelis/lembaga di lingkungan PP Muhammadiyah, pengelola/pengusaha tambang, ahli lingkungan hidup, perguruan tinggi dan pihak-pihak terkait lainnya.

Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia itu juga berkomitmen untuk mewujudkan usaha tambang yang berpihak pada kesejahteraan sosial dan lingkungan.

Komentar