Tumpukan bambu dan ranting pohon serta sampah-sampah yang menyumbat aliran sungai di sejumlah titik dibersihkan.
Tercatat, ada 20 titik aliran sungai yang tersumbat tumpukan bambu yang terseret banjir. Bambu-bambu itu menyumbat aliran sungai itu.
’’Hasil rapat dengan bapak bupati kemarin, fokus utama kami saat ini adalah mencari cara agar tumpukan bambu ini dapat segera dibersihkan,’’ kata Kepala BPBD Ponorogo Masun seperti dikutip dari Antara.
Lantaran menyumbat aliran sungai, bambu-bambu berukuran besar itu berpotensi menyebabkan banjir susulan ketika hujan kembali turun.
Masun menjelaskan pembersihan sudah dilakukan melalui kerja bakti bersama instansi terkait dan masyarakat, namun hasilnya belum optimal.
’’Kendalanya adalah keterbatasan alat. Alat berat pun tidak bisa digunakan karena akses jalan yang sulit. Jadi kami memang perlu solusi lain,’’ ujarnya.
Murianews, Ponorogo – Pascabanjir Ponorogo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mulai melakukan pembersihan aliran sungai, Jumat (27/12/2024).
Tumpukan bambu dan ranting pohon serta sampah-sampah yang menyumbat aliran sungai di sejumlah titik dibersihkan.
Tercatat, ada 20 titik aliran sungai yang tersumbat tumpukan bambu yang terseret banjir. Bambu-bambu itu menyumbat aliran sungai itu.
’’Hasil rapat dengan bapak bupati kemarin, fokus utama kami saat ini adalah mencari cara agar tumpukan bambu ini dapat segera dibersihkan,’’ kata Kepala BPBD Ponorogo Masun seperti dikutip dari Antara.
Lantaran menyumbat aliran sungai, bambu-bambu berukuran besar itu berpotensi menyebabkan banjir susulan ketika hujan kembali turun.
Masun menjelaskan pembersihan sudah dilakukan melalui kerja bakti bersama instansi terkait dan masyarakat, namun hasilnya belum optimal.
’’Kendalanya adalah keterbatasan alat. Alat berat pun tidak bisa digunakan karena akses jalan yang sulit. Jadi kami memang perlu solusi lain,’’ ujarnya.
Terjunkan Tenaga Ahli...
Guna mengatasi masalah ini, BPBD Ponorogo berencana meminta bantuan tenaga ahli yang berpengalaman dalam membersihkan tumpukan bambu.
Mengingat beberapa aliran sungai masih deras, pihaknya juga mencari tenaga ahli yang memiliki kemampuan water survival, mengingat beberapa aliran sungai masih deras.
’’Kami akan segera membentuk tim khusus yang memiliki keahlian di bidang ini, termasuk kemampuan dalam water survival,’’ kata Masun.
Sementara itu, Masun memastikan bahwa semua tanggul yang jebol akibat banjir telah ditutup menggunakan sandbag, bronjong, bambu, dan tanah.
’’Fokus kami sekarang adalah pembersihan tumpukan bambu yang tersangkut di sungai,’' katanya.